Fly Little Wing
Akhirnya libur juga. Di luar udara cerah. Andrea The Corrs sedang menyanyi Little Wing.
Now she's walking through the clouds
With a circus mind
That's running wild
Butterflies and zebras
And moonbeams and fairytales
All she ever thinks about is riding with the wind...
Hari ini aku akan ke Bogor. Moses kecilku ulang tahun yang ketujuh. Kado sudah ada tinggal dikasih kertas pembungkus. Moses nggak terlalu suka pita. Hadiah buat Wulan dan Nera belum ada, aku bisa membeli sepulang kantor. Keponakan-keponakanku ini rada gimana ya, kalau ada yang ulang tahun semua harus dapat kado.
Sebenarnya pagi ini aku ada rapat untuk seminar Sabtu pekan depan. Sore ketemu sahabat kecilku untuk PAA. Malam ada rapat dengan teman-teman di kantor. Di antara waktu itu mungkin akan ada telepon agar aku ke sana atau ke sini. Seorang teman lama sedang menungguku di rumah. Aduhhhh, maafkan, aku cuma ingin ke Bogor setelah PAA.
Aku benar-benar ingin libur Sabtu dan Minggu ini di Bogor. Lupakan sejenak yang lain. Aku ingin berdoa mengucap syukur atas hari hidup yang Tuhan berikan buat Moses kecilku. Melihat Wulan, Moses, dan Nera main sepeda atau berantem. Nonton workshop cewek Indonesian Idol dan American Idol utuh, nggak kepotong sama urusan lain. Menemani tiga malaikat kecilku berenang dan menikmati es krim soda. Doa rosario di sana. Misa di Katedral Bogor. Bermain gitar. Hmmm aku membawa pulang satu gitar dari sana, he he he.
Andrea masih menyanyi...
When I'm sad she comes to me
With a thousand smiles
She gives to me, free
It's alright, it's alright' she says
Take anything you want from me
Anything
Fly Little Wing... Yeah, Yeah...
I want her to fly...
Akhirnya libur juga. Di luar udara cerah. Andrea The Corrs sedang menyanyi Little Wing.
Now she's walking through the clouds
With a circus mind
That's running wild
Butterflies and zebras
And moonbeams and fairytales
All she ever thinks about is riding with the wind...
Hari ini aku akan ke Bogor. Moses kecilku ulang tahun yang ketujuh. Kado sudah ada tinggal dikasih kertas pembungkus. Moses nggak terlalu suka pita. Hadiah buat Wulan dan Nera belum ada, aku bisa membeli sepulang kantor. Keponakan-keponakanku ini rada gimana ya, kalau ada yang ulang tahun semua harus dapat kado.
Sebenarnya pagi ini aku ada rapat untuk seminar Sabtu pekan depan. Sore ketemu sahabat kecilku untuk PAA. Malam ada rapat dengan teman-teman di kantor. Di antara waktu itu mungkin akan ada telepon agar aku ke sana atau ke sini. Seorang teman lama sedang menungguku di rumah. Aduhhhh, maafkan, aku cuma ingin ke Bogor setelah PAA.
Aku benar-benar ingin libur Sabtu dan Minggu ini di Bogor. Lupakan sejenak yang lain. Aku ingin berdoa mengucap syukur atas hari hidup yang Tuhan berikan buat Moses kecilku. Melihat Wulan, Moses, dan Nera main sepeda atau berantem. Nonton workshop cewek Indonesian Idol dan American Idol utuh, nggak kepotong sama urusan lain. Menemani tiga malaikat kecilku berenang dan menikmati es krim soda. Doa rosario di sana. Misa di Katedral Bogor. Bermain gitar. Hmmm aku membawa pulang satu gitar dari sana, he he he.
Andrea masih menyanyi...
When I'm sad she comes to me
With a thousand smiles
She gives to me, free
It's alright, it's alright' she says
Take anything you want from me
Anything
Fly Little Wing... Yeah, Yeah...
I want her to fly...
Em A Em A
Banyak yang ulang tahun Mei ini. Temanku Quando (he he he) ulang tahun 3 Mei. Om Pius, 5 Mei. Mama Ben ultah 16 Mei. Siapa lagi ya, aduhh, penyakit nggak ingat kumat lagi nih... Selamat deh, buat semua yang ulang tahun di bulan kelima 2006. Amin, untuk semua doa dan keinginan. Amin.
Mamaku ulang tahu ke-61 hari ini. Mama masih centil saat aku telepon mengucapkan selamat ulang tahun. Mama bilang ada dua kupu-kupu yang seharian bermain di rumah kami beberapa hari sebelumnya. Artinya akan ada tamu di rumah. Kupu-kupu yang besar dengan motif cantik, warna terang, hinggap cukup lama di foto Mama dan Bapaku. Mudah-mudahan tamu yang datang membawa sukacita permanen buat orang tuaku, amin.
Waktu aku liburan Paskah kemarin, aku lihat Mama dan Bapaku menangis berdua. Mamaku duduk di samping Bapaku. Mereka membaca bukuku. Mama membacakan dengan suara keras Pak Polisi. Suaranya lama-lama tenggelam. Ternyata mereka berdua menangis.
Terus di hari lain, Mamaku tersenyum lebar melihat aku keluar dari kamar. Aku baru bangun. Kesiangan dong, libur geto lo.
"Nona, Mama masih menikmati Pagi Manis (judul di bukuku yang bercerita tentang kebiasaan manis Mamaku)!"
"Yang nyanyi itu Dolly Parton. Mama masih bangun pagi, dengar lagu dan berhenti setelah semua bangun...," kata Mama dengan senyum centil. Iya, beneran, centil.
Mama selalu menemaniku di saat-saat genting. Saat pentingku itu selalu berhubungan dengan urusan pelajaran entah ujian atau lomba sampai urusan menulis. Pernah sekali aku marah sama Mama karena tak tahan mendengar omelannya.
Waktu itu aku dan Mama sendirian di kamar makan. Besok batas terakhir pengiriman naskah untuk salah satu lomba penulisan ilmiah gitu deh. Aku mendikte, Mama mengetik. Tapi, aku mendikte dari kepala bukan catatan. Mana mengetik dengan mesin tik lagi, jadi harus sempurna, nggak boleh salah. Jika kata-kata yang keluar macet dan butuh waktu untuk merangkai kalimat, Mamaku mengomel.
Kesal diomeli sering menunda dan meremehkan pekerjaan, aku bilang, "Ya sudah tak usah ikut lomba." (Kujar ajar banget ya, udah dibantuin, marah-marah). Mamaku diam tapi terus mengetik. Naskah berlembar-lembar itu selesai juga pagi. Mamaku ke kantor dan aku ke sekolah untuk menyerahkan naskah setelah dijilid dengan cover hijau (warna kesayangan Mama).
Beberapa hari kemudian aku mendapat amplop pengumuman hasil lomba. Aku tidak berani membukanya, biar Mama saja. "Mama bilang apa, coba kita kerjakan hari-hari sebelumnya. Cukup sudah menunda pekerjaan," kata Mamaku setelah membaca hasilnya. Waktu itu aku juara dua. Aku lupa lari ke mana duit hadiah. Jangan-jangan Mama nggak kebagian..., hiks.
Mama juga sempat mengeluh waktu aku telepon. Seperti biasa aku cuma mendengar. Aku dan Mamaku tidak ada rahasia. Kita seperti sahabat. Yang membuat Mamaku istimewa adalah kemampuannya menerima kritik dan saran. "Iya, ya, Nona, Mama mau coba perbaiki, terima kasih." Padahal, siapa aku? Anak kemarin sore, sok tahu, kepala batu, suka protes ini itu...
Mamaku berkali-kali minta maaf pada kami karena tidak bisa memberi lebih. Padahal, kasih Mamaku berlimpah dalam hidup kami, dalam hidupku. Aku selalu bersyukur punya mama seperti Mamaku yang tidak saja mengajar anaknya tapi juga mau menerima saran anaknya. Dengan cinta dan sayang, Selamat Ulang Tahun Em A Em A.
Banyak yang ulang tahun Mei ini. Temanku Quando (he he he) ulang tahun 3 Mei. Om Pius, 5 Mei. Mama Ben ultah 16 Mei. Siapa lagi ya, aduhh, penyakit nggak ingat kumat lagi nih... Selamat deh, buat semua yang ulang tahun di bulan kelima 2006. Amin, untuk semua doa dan keinginan. Amin.
Mamaku ulang tahu ke-61 hari ini. Mama masih centil saat aku telepon mengucapkan selamat ulang tahun. Mama bilang ada dua kupu-kupu yang seharian bermain di rumah kami beberapa hari sebelumnya. Artinya akan ada tamu di rumah. Kupu-kupu yang besar dengan motif cantik, warna terang, hinggap cukup lama di foto Mama dan Bapaku. Mudah-mudahan tamu yang datang membawa sukacita permanen buat orang tuaku, amin.
Waktu aku liburan Paskah kemarin, aku lihat Mama dan Bapaku menangis berdua. Mamaku duduk di samping Bapaku. Mereka membaca bukuku. Mama membacakan dengan suara keras Pak Polisi. Suaranya lama-lama tenggelam. Ternyata mereka berdua menangis.
Terus di hari lain, Mamaku tersenyum lebar melihat aku keluar dari kamar. Aku baru bangun. Kesiangan dong, libur geto lo.
"Nona, Mama masih menikmati Pagi Manis (judul di bukuku yang bercerita tentang kebiasaan manis Mamaku)!"
"Yang nyanyi itu Dolly Parton. Mama masih bangun pagi, dengar lagu dan berhenti setelah semua bangun...," kata Mama dengan senyum centil. Iya, beneran, centil.
Mama selalu menemaniku di saat-saat genting. Saat pentingku itu selalu berhubungan dengan urusan pelajaran entah ujian atau lomba sampai urusan menulis. Pernah sekali aku marah sama Mama karena tak tahan mendengar omelannya.
Waktu itu aku dan Mama sendirian di kamar makan. Besok batas terakhir pengiriman naskah untuk salah satu lomba penulisan ilmiah gitu deh. Aku mendikte, Mama mengetik. Tapi, aku mendikte dari kepala bukan catatan. Mana mengetik dengan mesin tik lagi, jadi harus sempurna, nggak boleh salah. Jika kata-kata yang keluar macet dan butuh waktu untuk merangkai kalimat, Mamaku mengomel.
Kesal diomeli sering menunda dan meremehkan pekerjaan, aku bilang, "Ya sudah tak usah ikut lomba." (Kujar ajar banget ya, udah dibantuin, marah-marah). Mamaku diam tapi terus mengetik. Naskah berlembar-lembar itu selesai juga pagi. Mamaku ke kantor dan aku ke sekolah untuk menyerahkan naskah setelah dijilid dengan cover hijau (warna kesayangan Mama).
Beberapa hari kemudian aku mendapat amplop pengumuman hasil lomba. Aku tidak berani membukanya, biar Mama saja. "Mama bilang apa, coba kita kerjakan hari-hari sebelumnya. Cukup sudah menunda pekerjaan," kata Mamaku setelah membaca hasilnya. Waktu itu aku juara dua. Aku lupa lari ke mana duit hadiah. Jangan-jangan Mama nggak kebagian..., hiks.
Mama juga sempat mengeluh waktu aku telepon. Seperti biasa aku cuma mendengar. Aku dan Mamaku tidak ada rahasia. Kita seperti sahabat. Yang membuat Mamaku istimewa adalah kemampuannya menerima kritik dan saran. "Iya, ya, Nona, Mama mau coba perbaiki, terima kasih." Padahal, siapa aku? Anak kemarin sore, sok tahu, kepala batu, suka protes ini itu...
Mamaku berkali-kali minta maaf pada kami karena tidak bisa memberi lebih. Padahal, kasih Mamaku berlimpah dalam hidup kami, dalam hidupku. Aku selalu bersyukur punya mama seperti Mamaku yang tidak saja mengajar anaknya tapi juga mau menerima saran anaknya. Dengan cinta dan sayang, Selamat Ulang Tahun Em A Em A.
Cucian
Aku ke kantor membawa tentengan pakaian kotor. Ini minggu pertama masuk malam. Sabtu sampai Senin malam aku ada di daerah Tangerang. Sabtu menginap di rumah Tanteku di Cileduk. Minggu tidur di rumah Omku di Bintaro. Omku sakit dan mudah-mudahan hari dan seterusnya makin sehat, amin. Aku berangkat ke kantor dari rumah Tanteku.
Jam 12 siang nanti aku janjian ketemu Merry di Citra Land. Kita mau berkunjung ke dua stasiun tv di daerah Jakarta Barat. Rencananya, kelar urusan sekitar jam 16.00 WIB, aku akan main di tempat baru Martin.
Aku harus ke tempat Martabak. Kemarin aku membatalkan janji ke tempat dia dengan sukses. Aku membatalkan setelah dia meneleponku untuk mengingatkan janji kita. Maaf ya, Ta :). Jika tidak ada halangan aku akan berangkat dari tempatnya ke kantor.
Paham kan kenapa cucianku bertumpuk :) Mungkin besok baru aku kembali ke rumah. Aku sudah sms Jenny, adikku, agar memberi air pada bunga-bungaku. Mudah-mudahan dia nggak lupa. Kalau sampai bungaku kering, awasssssss!
Bicara soal cucian, hmmm, aku belum sempat mengeluarkan baju dari koper yang aku pakai ke Kupang. Lagi malasbanget.com nih he he. Ampun deh, sudah tiga pekan lebih sehari koper itu belum dijamah. Ini sok sibuk apa pemalas?
Kayaknya aku harus mengulang-ulang kata Raja Salomo nih: "Hai pemalas belajarlah pada semut dan jadilah bijak." Hiks
Aku ke kantor membawa tentengan pakaian kotor. Ini minggu pertama masuk malam. Sabtu sampai Senin malam aku ada di daerah Tangerang. Sabtu menginap di rumah Tanteku di Cileduk. Minggu tidur di rumah Omku di Bintaro. Omku sakit dan mudah-mudahan hari dan seterusnya makin sehat, amin. Aku berangkat ke kantor dari rumah Tanteku.
Jam 12 siang nanti aku janjian ketemu Merry di Citra Land. Kita mau berkunjung ke dua stasiun tv di daerah Jakarta Barat. Rencananya, kelar urusan sekitar jam 16.00 WIB, aku akan main di tempat baru Martin.
Aku harus ke tempat Martabak. Kemarin aku membatalkan janji ke tempat dia dengan sukses. Aku membatalkan setelah dia meneleponku untuk mengingatkan janji kita. Maaf ya, Ta :). Jika tidak ada halangan aku akan berangkat dari tempatnya ke kantor.
Paham kan kenapa cucianku bertumpuk :) Mungkin besok baru aku kembali ke rumah. Aku sudah sms Jenny, adikku, agar memberi air pada bunga-bungaku. Mudah-mudahan dia nggak lupa. Kalau sampai bungaku kering, awasssssss!
Bicara soal cucian, hmmm, aku belum sempat mengeluarkan baju dari koper yang aku pakai ke Kupang. Lagi malasbanget.com nih he he. Ampun deh, sudah tiga pekan lebih sehari koper itu belum dijamah. Ini sok sibuk apa pemalas?
Kayaknya aku harus mengulang-ulang kata Raja Salomo nih: "Hai pemalas belajarlah pada semut dan jadilah bijak." Hiks
Still
by Reuben Morgan
Hide me now
Under Your wings
Cover me
Within Your mighty hand
When the oceans rise and thunders roar
I wil soar with You above the storm
Father You are King over the flood
I will be still and know you are God
Find rest my soul
In Christ alone
Know His power
In quietness and trust
When the oceans rise and thunders roar
I wil soar with You above the storm
Father You are King over the flood
I will be still and know you are God
by Reuben Morgan
Hide me now
Under Your wings
Cover me
Within Your mighty hand
When the oceans rise and thunders roar
I wil soar with You above the storm
Father You are King over the flood
I will be still and know you are God
Find rest my soul
In Christ alone
Know His power
In quietness and trust
When the oceans rise and thunders roar
I wil soar with You above the storm
Father You are King over the flood
I will be still and know you are God
Aneh, Ya
Syik asyik bisa YM lagi. Senang banget. Aku langsung cek pesan offline.
Cuma satu pesan dari seorang teman yang suka banget beladiri. "Tebak siapa yang ulang tahun hari ini?" Begitu tulisan dalam kotak.
Aku langsung membalas. Hmmm mudah-mudahan dia sudah tidur. Jam kita beda sekitar 12 jam. Eh ternyata dia masih sadar:) meski invisible.
Ya sudah deh bicara. Sebenarnya aku nggak enak. Masak dia yang mengingatkan aku ini hari ulang tahunnya. Kebiasaan jelek. Kok nggak berubah dari tahun ke tahun, ya.
Dia cerita baru pulang makan malam dengan teman-temannya. Tapi, sekarang dia sendirian di apartemennya. Kesepian. Aku suka bingung menghadapi orang yang kesepian. Takut salah bicara.
Dia semangat sekali. Banyak tanya. Beberapa kali aku sengaja mengganti topik biar gantian dia yang menjawab. Eh dia malah protes. "Kamu belum menjawab pertanyaanku." Capek saya, he he.
Aku pikir, orang kesepian itu butuh teman bicara, makanya aku mau diam. Selama ini aku yang cerewet, he he he. Tapi, temanku ini justru mengambil bangku bertulisan pendengar. Ya, susah.
Ketika dia mulai bicara rada panjang, aku harus mematikan komputer segera karena masalah teknis. Waduh. Aku pamit, tanpa menjawab pertanyaan dia. Klik. Komputerku mati cukup lama. Aku nggak punya jam :)
Aku juga nggak mau kesepian di hari ulang tahunku. Meski aku lebih senang merayakan pertambahan tahun hidup itu sendirian. Kasihan banget temanku ini. Saat bersemangat cerita, eh temannya pergi tiba-tiba.
Begitu komputer bisa berfungsi aku menulis pesan. Dia pasti sudah pulas. Aku cerita tentang masalah komputer dan minta maaf.
Dia membalas pesanku. "Thank you, I was worried about you, glad to know you are fine."
Aneh nggak sih? Mengaku kesepian, ditinggal tanpa pamit, malah dia yang khawatir. Mungkin aku yang lagi aneh. Lagian komputer pake adegan rusak segala. Yeee, komputer yang salah. Aneh, ya.
Syik asyik bisa YM lagi. Senang banget. Aku langsung cek pesan offline.
Cuma satu pesan dari seorang teman yang suka banget beladiri. "Tebak siapa yang ulang tahun hari ini?" Begitu tulisan dalam kotak.
Aku langsung membalas. Hmmm mudah-mudahan dia sudah tidur. Jam kita beda sekitar 12 jam. Eh ternyata dia masih sadar:) meski invisible.
Ya sudah deh bicara. Sebenarnya aku nggak enak. Masak dia yang mengingatkan aku ini hari ulang tahunnya. Kebiasaan jelek. Kok nggak berubah dari tahun ke tahun, ya.
Dia cerita baru pulang makan malam dengan teman-temannya. Tapi, sekarang dia sendirian di apartemennya. Kesepian. Aku suka bingung menghadapi orang yang kesepian. Takut salah bicara.
Dia semangat sekali. Banyak tanya. Beberapa kali aku sengaja mengganti topik biar gantian dia yang menjawab. Eh dia malah protes. "Kamu belum menjawab pertanyaanku." Capek saya, he he.
Aku pikir, orang kesepian itu butuh teman bicara, makanya aku mau diam. Selama ini aku yang cerewet, he he he. Tapi, temanku ini justru mengambil bangku bertulisan pendengar. Ya, susah.
Ketika dia mulai bicara rada panjang, aku harus mematikan komputer segera karena masalah teknis. Waduh. Aku pamit, tanpa menjawab pertanyaan dia. Klik. Komputerku mati cukup lama. Aku nggak punya jam :)
Aku juga nggak mau kesepian di hari ulang tahunku. Meski aku lebih senang merayakan pertambahan tahun hidup itu sendirian. Kasihan banget temanku ini. Saat bersemangat cerita, eh temannya pergi tiba-tiba.
Begitu komputer bisa berfungsi aku menulis pesan. Dia pasti sudah pulas. Aku cerita tentang masalah komputer dan minta maaf.
Dia membalas pesanku. "Thank you, I was worried about you, glad to know you are fine."
Aneh nggak sih? Mengaku kesepian, ditinggal tanpa pamit, malah dia yang khawatir. Mungkin aku yang lagi aneh. Lagian komputer pake adegan rusak segala. Yeee, komputer yang salah. Aneh, ya.
Proyek Surga
Saudaraku Me meneleponku siang ini. Dia menawarkan kerja sama. "Proyek surga," kata dia. Ceria sekali suaranya.
Tahu kan maksudnya proyek surga? Nggak? Tenang aja, aku juga nggak mengerti:).
Begini. Saudaraku ini mengajak aku menjadi mak comblang. Kami akan menjodohkan tantenya dengan omku. Ssstttttt ini rahasia ya, he he he. Doakan aja biar sukses.
"Kalau berhasil kita masuk surga," kata Me. Aku sih iya-iya saja. Nggak ada salahnya kan membantu Cupid.
Saudaraku Me meneleponku siang ini. Dia menawarkan kerja sama. "Proyek surga," kata dia. Ceria sekali suaranya.
Tahu kan maksudnya proyek surga? Nggak? Tenang aja, aku juga nggak mengerti:).
Begini. Saudaraku ini mengajak aku menjadi mak comblang. Kami akan menjodohkan tantenya dengan omku. Ssstttttt ini rahasia ya, he he he. Doakan aja biar sukses.
"Kalau berhasil kita masuk surga," kata Me. Aku sih iya-iya saja. Nggak ada salahnya kan membantu Cupid.