Aneh, Ya
Syik asyik bisa YM lagi. Senang banget. Aku langsung cek pesan offline.
Cuma satu pesan dari seorang teman yang suka banget beladiri. "Tebak siapa yang ulang tahun hari ini?" Begitu tulisan dalam kotak.
Aku langsung membalas. Hmmm mudah-mudahan dia sudah tidur. Jam kita beda sekitar 12 jam. Eh ternyata dia masih sadar:) meski invisible.
Ya sudah deh bicara. Sebenarnya aku nggak enak. Masak dia yang mengingatkan aku ini hari ulang tahunnya. Kebiasaan jelek. Kok nggak berubah dari tahun ke tahun, ya.
Dia cerita baru pulang makan malam dengan teman-temannya. Tapi, sekarang dia sendirian di apartemennya. Kesepian. Aku suka bingung menghadapi orang yang kesepian. Takut salah bicara.
Dia semangat sekali. Banyak tanya. Beberapa kali aku sengaja mengganti topik biar gantian dia yang menjawab. Eh dia malah protes. "Kamu belum menjawab pertanyaanku." Capek saya, he he.
Aku pikir, orang kesepian itu butuh teman bicara, makanya aku mau diam. Selama ini aku yang cerewet, he he he. Tapi, temanku ini justru mengambil bangku bertulisan pendengar. Ya, susah.
Ketika dia mulai bicara rada panjang, aku harus mematikan komputer segera karena masalah teknis. Waduh. Aku pamit, tanpa menjawab pertanyaan dia. Klik. Komputerku mati cukup lama. Aku nggak punya jam :)
Aku juga nggak mau kesepian di hari ulang tahunku. Meski aku lebih senang merayakan pertambahan tahun hidup itu sendirian. Kasihan banget temanku ini. Saat bersemangat cerita, eh temannya pergi tiba-tiba.
Begitu komputer bisa berfungsi aku menulis pesan. Dia pasti sudah pulas. Aku cerita tentang masalah komputer dan minta maaf.
Dia membalas pesanku. "Thank you, I was worried about you, glad to know you are fine."
Aneh nggak sih? Mengaku kesepian, ditinggal tanpa pamit, malah dia yang khawatir. Mungkin aku yang lagi aneh. Lagian komputer pake adegan rusak segala. Yeee, komputer yang salah. Aneh, ya.
Syik asyik bisa YM lagi. Senang banget. Aku langsung cek pesan offline.
Cuma satu pesan dari seorang teman yang suka banget beladiri. "Tebak siapa yang ulang tahun hari ini?" Begitu tulisan dalam kotak.
Aku langsung membalas. Hmmm mudah-mudahan dia sudah tidur. Jam kita beda sekitar 12 jam. Eh ternyata dia masih sadar:) meski invisible.
Ya sudah deh bicara. Sebenarnya aku nggak enak. Masak dia yang mengingatkan aku ini hari ulang tahunnya. Kebiasaan jelek. Kok nggak berubah dari tahun ke tahun, ya.
Dia cerita baru pulang makan malam dengan teman-temannya. Tapi, sekarang dia sendirian di apartemennya. Kesepian. Aku suka bingung menghadapi orang yang kesepian. Takut salah bicara.
Dia semangat sekali. Banyak tanya. Beberapa kali aku sengaja mengganti topik biar gantian dia yang menjawab. Eh dia malah protes. "Kamu belum menjawab pertanyaanku." Capek saya, he he.
Aku pikir, orang kesepian itu butuh teman bicara, makanya aku mau diam. Selama ini aku yang cerewet, he he he. Tapi, temanku ini justru mengambil bangku bertulisan pendengar. Ya, susah.
Ketika dia mulai bicara rada panjang, aku harus mematikan komputer segera karena masalah teknis. Waduh. Aku pamit, tanpa menjawab pertanyaan dia. Klik. Komputerku mati cukup lama. Aku nggak punya jam :)
Aku juga nggak mau kesepian di hari ulang tahunku. Meski aku lebih senang merayakan pertambahan tahun hidup itu sendirian. Kasihan banget temanku ini. Saat bersemangat cerita, eh temannya pergi tiba-tiba.
Begitu komputer bisa berfungsi aku menulis pesan. Dia pasti sudah pulas. Aku cerita tentang masalah komputer dan minta maaf.
Dia membalas pesanku. "Thank you, I was worried about you, glad to know you are fine."
Aneh nggak sih? Mengaku kesepian, ditinggal tanpa pamit, malah dia yang khawatir. Mungkin aku yang lagi aneh. Lagian komputer pake adegan rusak segala. Yeee, komputer yang salah. Aneh, ya.