<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Wednesday, March 31, 2004
JEJAK KAKI

Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan,
Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku,
Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir.

Sepasang jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki Tuhan.

Setelah adegan terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapanku

Aku menoleh ke belakang melihat jejak kaki di pasir.
Aku memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku,
Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, terdapat sepasang jejak kaki saja.

Hal ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan,

"Tuhan di manakah Engkau ?
Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau,
Engkau akan berjalan bersamaku sepanjang jalan hidupku.
Namun aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki.

Dan aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku."

Tuhan menjawab,

"Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan engkau.
Pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan engkau melihat sepasang jejak kaki saja,
karena pada waktu itu Aku menggendong engkau."

Sampai masa tuamu, Yesus Tuhan tetap Dia, dan sampai masa putih rambutmu, Yesus menggendong kamu. (Yesaya 46:4)


While in the Philippines, after Arthur had gone to sleep, General Douglas McArthur (1880-1964) looked down silently on the sleeping child. One night after supper he wrote a...

"Prayer for Arthur"

Build me a son, O Lord, who will be strong enough to know when he is weak, and brave enough to face himself when he is afraid; one who will be proud and unbending in honest defeat, and humble and gentle in victory.

Build me a son whose wishes will not take the place of deeds; a son who will know Thee -- and that to know himself is the foundation stone of knowledge.

Lead him, I pray, not in the path of ease and comfort, but under the stress and spur of difficulties and challenge. Here let him learn to stand up in the storm; here let him learn compassion for those who fail.

Build me a son whose heart will be clear, whose goal will be high; a son who will master himself before he seeks to master other men; one who will reach into the future, yet never forget the past.

And after all these things are his, add, I pray, enough of a sense of humor, so that he may always be serious, yet never take himself too seriously. Give him humility, so that he may always remember the simplicity of true greatness, the open mind of true wisdom, and the weakness of true strength.

Then I, his father, will dare to whisper,

"I have not lived in vain"


PENCURI KUE

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal penerbangannya tiba. Untuk membuang waktu, dia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat duduk di sebelah seorang lelaki. Sambil duduk, wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.

Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada di antara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.

Ia membaca, mengunyah kue, dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani itu mulai menghabiskan kue-kuenya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itu sempat berpikir, "Kalau aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia!" Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separuh miliknya, sementara ia makan yang separuhnya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir, "Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar, tidak kelihatan berterima kasih lagi." Belum pernah rasanya ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih!" Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget.

Di situ ada kantong kuenya, di depan matanya. "Kok milikku ada di sini," dia mengerang dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan dia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia bersandar sedih. Ternyata dialah yang kasar, tak tahu terima kasih, dan dialah pencuri kue itu...


Tuesday, March 30, 2004
BEDA ANTARA SUKA, CINTA DAN SAYANG

Di hadapan orang yang kau cintai,
musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah

Di hadapan orang yang kau sukai,
musim dingin tetap saja musim dingin hanya
suasananya lebih indah sedikit

Di hadapan orang yang kau cintai,
jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat

Di hadapan orang yang kau sukai,
kau hanya merasa senang dan gembira saja

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau cintai, matamu berkaca-kaca

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang
kau sukai, engkau hanya tersenyum saja

Di hadapan orang yang kau cintai,
kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam

Di hadapan orang yang kau sukai,
kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis,
engkaupun akan ikut menangis disisinya

Jika orang yang kau sukai menangis,
engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan
rasa suka dimulai dari telinga
Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang,
cukup dengan menutup telinga.

Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari
orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi
tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam
jarak waktu yang cukup lama.

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada
perasaan yang lebih mendalam.
Yaitu rasa sayang.... rasa yang tidak hilang
secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.

Perasaan yang dapat membuat mu berkorban untuk orang yang kamu sayangi.
Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin
melihat orang yang disayanginya bahagia..
walaupun harus kehilangan."



Thursday, March 25, 2004
Dear All

Please be encouraged on yourself. God uses imperfect vessels to do
His perfect will.

Only,.....do not dwell in your weaknesses. Rise up, repent, be strong, be courageous and do exploits!!

The next time you feel like God can't use you, just remember . .. .

NOAH was a drunk....

ABRAHAM was too old..

ISAAC was a daydreamer....

JACOB was a liar..

LEAH was ugly...

JOSEPH was arrogant.

MOSES couldn't talk.

GIDEON was afraid....

SAMSON had long hair, and had a weakness for Delilah!

RAHAB was a prostitute!

JEREMIAH and TIMOTHY were too young...

DAVID murdered his lover's husband...

ELIJAH was suicidal.

ISAIAH preached naked.

JONAH ran from God.

NAOMI was a widow.

JOB went bankrupt.

JOHN the Baptist ate bugs...

PETER ! denied Christ...

The Disciples fell asleep while praying...

MARTHA worried about everything.

MARY MAGDALENE was demon possessed...

The SAMARITAN WOMAN was divorced....more than once!!...

ZACCHEUS was too small.

PAUL was a persecutor of Christians...

TIMOTHY had an ulcer.... AND



LAZARUS WAS DEAD!!!!

. . . no more excuses now.


Tuesday, March 16, 2004
Enam Makanan Antikanker Payudara

Beberapa penelitian terakhir, menyebutkan ada enam jenis makanan yang dapat mencegah timbulnya kanker payudara. Pastikan bahwa enam jenis makanan di bawah ini masuk dalam daftar belanja Anda.

Gandum
Anda dapat mengkonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap 1/2 gelas gandum setara dengan 10 gram dari
kebutuhan serat yang digunakan untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh.

Para ahli berpendapat bahwa tingkat estrogen yang tinggi dalam tubuh akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.

2. Ikan Salmon dan Tuna
Penelitian yang dilakukan di UCLA, Amerika Serikat, menemukan para wanita yang tinggal di daerah dekat sungai dan menyantap ikan tuna serta ikan salmom setiap hari, ternyata tingkat risiko terkena kanker payudaranya sangat kecil. Diduga ini terjadi karena ikan tuna dan ikan salmon mengandung zat omega-3.

3. Wortel dan Bayam
Wanita yang tidak pernah mengkonsumsi wortel dan bayam juga berisiko terkena kanker payudara dua kali lebih besar, dibanding mereka yang sering melahap kedua jenis sayuran itu.

4. Yoghurt
Dalam suatu penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai medium, diungkapkan ternyata yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara. Terutama dalam jumlah yang cukup banyak.

5. Susu Kedelai
Diperoleh fakta bahwa salah satu zat yang terkandung di dalam susu kedelai murni ternyata dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara
sebesar 28 persen ketimbang dengan yang terdapat pada kacang kedelai olahan.

6. Jus Jeruk
Masih dalam proses penelitian yang dilakukan di Universitas Western Ontario, Canada, pada hewan percobaan, disebutkan bahwa jus jeruk bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara sampai 50 persen.

Thursday, March 11, 2004
Life is pretty simple: You do some stuff. Most fails. Some works. You do more of what works. If it works big, others quickly copy it. Then you do something else. The trick is the doing something else. (Leonardo da Vinci)


Pope John Paul II indicates that people sometimes say they don't know how to pray. "How to pray? This is a simple matter. I would say: Pray any way you like, so long as you do pray." You can pray the way your mother taught you; you can use a prayer book. Sometimes it takes courage to pray; but it is possible to pray, and necessary to pray. Whether from memory or a book or just in thought, it is all the same."


Wednesday, March 10, 2004
LORD, make me an instrument of your peace.
Where there is hatred, let me sow love.
Where there is injury, let me sow pardon,
Where there is doubt, let me sow faith.
Where there is despair, let me sow hope.
Where there is darkness, let me sow light.
Where there is sadness, let me sow joy.

O DIVINE MASTER, grant that I may not so much seek to be consoled as to console:
To be understood as to understand;
To be loved as to love.

For it is in giving that we receive.
It is in pardoning that we are pardoned.
And it is in dying that we are born to eternal life.


St. Francis of Assisi

Tuesday, March 09, 2004
(The Story Behind) The Last Supper

Perjamuan terakhir (The Last Supper) dilukis oleh Leonardo da Vinci, seniman dan ilmuwan Italia, atas pesanan gereja Roma Katolik saat itu. Lukisan ini diselesaikan dalam tempo tujuh tahun. Dalam karya terkenal ini, da Vinci menggambarkan 12 rasul dan Kristus sendiri sebagai pribadi yang hidup.

Model pribadi Yesus dilukis pertama kali dari semua model dalam lukisan tersebut. Para ahli meyakini bahwa dalam lukisan inilah figur Yesus untuk pertama kalinya dilukis. Bahkan, menjadi patokan dari semua lukisan dan figur Yesus sampai saat ini.

Proyek besar ini dimulai dengan membuka pendaftaran bagi orang yang ingin menjadi model bagi figur Yesus. Ribuan orang muda mendaftar. Dengan teliti dan hati-hati da Vinci mewawancarai setiap orang dan meneliti karakternya. Syarat utama seorang figur Yesus adalah harus menggambarkan kepribadian Yesus, wajah yang indah, lembut, namun berwibawa, lugu dan tanpa dosa, tanpa ada bekas luka, atau tanda-tanda orang berdosa.

Akhirnya setelah berbulan-bulan berburu, seorang muda berusia 19 tahun terpilih sebagai model yang menggambarkan sang Kristus. Selama enam bulan da Vinci bekerja keras mewujudkan karakter utama dalam lukisan terkenal itu, sang Yesus Kristus.

Setelah meyelesaikan karakter utama, da Vinci melanjutkan penelitannya terhadap 12 rasul selama enam tahun untuk mewujudkannya dalam gambar. Satu persatu orang-orang terpilih untuk mewakili secara pas karakter dari 11 rasul yang ada. Sekarang tinggal rasul terakhir Yudas Iskariot yang tersisa, sebagai akhir dari karya besarnya.

Berminggu-minggu da Vinci mencari seseorang yang berwajah keras, culas, munafik, dan penuh kejahatan, yang akan mewakili rasul terakhir ini, sebagai tafsirannya terhadap karakter Yudas. Sebuah karakter yang akan mudah mengkhianati teman baiknya.

Setelah mengalami banyak pengalaman yang tidak mengenakan dalam pencaariannya (karena da Vinci mencari di penjara-penjara, dan tempat-tempat gelap yang terkenal jahat), akhirnya pelukis kondang ini menemukan model yang sesuai dengan spesifikasinya. Seorang penjahat besar yang ada di penjara Roma. Penjahat kakap ini akan segera dihukum mati karena banyak pembunuhan dan kekejian yang dilakukan.

Da Vinci membawanya keluar dari penjara bawah tanah yang gelap ke tempat yang diterangi silaunya matahari. Da Vinci memperhatikan dengan seksama orang tersebut. Wajahnya penuh kejahatan, keculasan, kelicikan, dan pengkhianatan. Rambutnya menutupi wajah munafiknya. Akhirnya selesailah pencaharian da Vinci. Kemudian sang tahanan dibawa ke Milan--tempat lukisan itu dibuat-- dengan penjagaan tentara yang ketat.

Sang tahanan duduk di depan da Vinci selama berbulan-bulan, untuk dilukis. Pada saat-saat terakhir lukisannya hampir selesai, da Vinci memperhatikan perubahan wajah pada karakter orang tersebut. Rupanya selama berbulan-bulan duduk diam di depan da Vinci, orang itu merenung, dan saat tersebut orang itu menangis. Tangisan "Yudas" menjadi-jadi.

Awalnya Da Vinci kesal melihat tangisan sang model. Dia tak mau karakter Yudas berubah menjadi cengeng. Da Vinci ingin tahu kenapa sang model menangis. Sambil tersedu-sedu sang model menjawab; "Tuan, saya menangis karena tuan telah lupa pada saya." Da Vinci tidak mengerti. "Tuan akulah model Yesus yang Tuan gambar enam tahun lalu."

Waktu bisa mengubah seseorang....

'The Power Of Nonviolence'
oleh Dr. Arun Gandhi

Dr. Arun Gandhi adalah cucu Mahatma Gandhi dan pendiri Lembaga M.K.Gandhi untuk Nonkekerasan. Ia memberi ceramah di Universitas Puerto Rico dan bercerita bagaimana memberikan contoh nonkekerasan yang dapat diterapkan di sebuah keluarga.

"Waktu itu saya masih berusia 16 tahun. Saya tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar Kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.

Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, "Ayah tunggu kaud isini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama." Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00. Dengan gelisah ayah menanyai saya, "Kenapa kau terlambat?" Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne, sehingga saya menjawab, "Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu."

Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik."

Lalu, dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama limase tengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan yang bodoh yang saya lakukan.

Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi. Seringkali! saya berpikir mengenai episode ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak, apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa itu, hingga sekarang saya merasa kejadian itu baru terjadi kemarin.

"Itulah kekuatan tanpa-kekerasan."


Kisah Mc Quilkin

Robertson Mc Quilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai rektor di Universitas Internasional Columbia. Alasannya dia ingin merawat istrinya, Muriel, yang sakit alzheimer yaitu gangguan fungsi otak. Muriel sudah seperti bayi, tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi, dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dengan tangannya sendiri, karena Muriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya.

Pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel. Di luar kesadarannya, Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri. Robertson sampai kehilangan kendali emosinya. Dia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, untuk menghentikan kelakuan istrinya. Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, "Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah menyentuhnya karena marah. Namun, kini saat ia sangat membutuhkan saya, saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan." Tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.

14 Februari 1995 adalah hari yang istimewa bagi Robertson dan Muriel. Pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel. Menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, "Yesus yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya. Karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin."

Pagi harinya, ketika Robertson berolah raga dengan menggunakan sepeda statisnya, Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya--setelah berbulan-bulan tidak pernah berbicara-- Muriel memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening. "Sayangku ... sayangku ..." Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu. "Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?" tanya Muriel. Setelah melihat anggukan dan senyum di wajah Robertson, Muriel berbisik, "Aku bahagia!" Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.

Memelihara dan membahagiakan orang-orang yang berarti dalam hidup kita adalah suatu ibadah di hadapan Tuhan. Mengurus suami atau isteri yang sudah tidak berdaya adalah suatu perbuatan yang mulia. Mengurus ayah ibu atau mertua adalah tugas anak ataupun menantu. Mengurus kakek atau nenek yang sudah renta dan pikun juga adalah tanggung jawab para cucu. Jangan abaikan mereka yang telah renta, apalagi ketika mereka sudah tidak bisa berdaya lagi. Peliharalah mereka dengan kesabaran dan penuh kasih, seperti yang dilakukan Mc Quilkin.


home