<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuesday, March 09, 2004
(The Story Behind) The Last Supper

Perjamuan terakhir (The Last Supper) dilukis oleh Leonardo da Vinci, seniman dan ilmuwan Italia, atas pesanan gereja Roma Katolik saat itu. Lukisan ini diselesaikan dalam tempo tujuh tahun. Dalam karya terkenal ini, da Vinci menggambarkan 12 rasul dan Kristus sendiri sebagai pribadi yang hidup.

Model pribadi Yesus dilukis pertama kali dari semua model dalam lukisan tersebut. Para ahli meyakini bahwa dalam lukisan inilah figur Yesus untuk pertama kalinya dilukis. Bahkan, menjadi patokan dari semua lukisan dan figur Yesus sampai saat ini.

Proyek besar ini dimulai dengan membuka pendaftaran bagi orang yang ingin menjadi model bagi figur Yesus. Ribuan orang muda mendaftar. Dengan teliti dan hati-hati da Vinci mewawancarai setiap orang dan meneliti karakternya. Syarat utama seorang figur Yesus adalah harus menggambarkan kepribadian Yesus, wajah yang indah, lembut, namun berwibawa, lugu dan tanpa dosa, tanpa ada bekas luka, atau tanda-tanda orang berdosa.

Akhirnya setelah berbulan-bulan berburu, seorang muda berusia 19 tahun terpilih sebagai model yang menggambarkan sang Kristus. Selama enam bulan da Vinci bekerja keras mewujudkan karakter utama dalam lukisan terkenal itu, sang Yesus Kristus.

Setelah meyelesaikan karakter utama, da Vinci melanjutkan penelitannya terhadap 12 rasul selama enam tahun untuk mewujudkannya dalam gambar. Satu persatu orang-orang terpilih untuk mewakili secara pas karakter dari 11 rasul yang ada. Sekarang tinggal rasul terakhir Yudas Iskariot yang tersisa, sebagai akhir dari karya besarnya.

Berminggu-minggu da Vinci mencari seseorang yang berwajah keras, culas, munafik, dan penuh kejahatan, yang akan mewakili rasul terakhir ini, sebagai tafsirannya terhadap karakter Yudas. Sebuah karakter yang akan mudah mengkhianati teman baiknya.

Setelah mengalami banyak pengalaman yang tidak mengenakan dalam pencaariannya (karena da Vinci mencari di penjara-penjara, dan tempat-tempat gelap yang terkenal jahat), akhirnya pelukis kondang ini menemukan model yang sesuai dengan spesifikasinya. Seorang penjahat besar yang ada di penjara Roma. Penjahat kakap ini akan segera dihukum mati karena banyak pembunuhan dan kekejian yang dilakukan.

Da Vinci membawanya keluar dari penjara bawah tanah yang gelap ke tempat yang diterangi silaunya matahari. Da Vinci memperhatikan dengan seksama orang tersebut. Wajahnya penuh kejahatan, keculasan, kelicikan, dan pengkhianatan. Rambutnya menutupi wajah munafiknya. Akhirnya selesailah pencaharian da Vinci. Kemudian sang tahanan dibawa ke Milan--tempat lukisan itu dibuat-- dengan penjagaan tentara yang ketat.

Sang tahanan duduk di depan da Vinci selama berbulan-bulan, untuk dilukis. Pada saat-saat terakhir lukisannya hampir selesai, da Vinci memperhatikan perubahan wajah pada karakter orang tersebut. Rupanya selama berbulan-bulan duduk diam di depan da Vinci, orang itu merenung, dan saat tersebut orang itu menangis. Tangisan "Yudas" menjadi-jadi.

Awalnya Da Vinci kesal melihat tangisan sang model. Dia tak mau karakter Yudas berubah menjadi cengeng. Da Vinci ingin tahu kenapa sang model menangis. Sambil tersedu-sedu sang model menjawab; "Tuan, saya menangis karena tuan telah lupa pada saya." Da Vinci tidak mengerti. "Tuan akulah model Yesus yang Tuan gambar enam tahun lalu."

Waktu bisa mengubah seseorang....

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
links
resources
hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community