Hanya Itu Kerinduanku
Seperti biasa, belum jam 12 teng aku sudah keluar makan siang. Tapi, kali ini karena aku mau ikut kebaktian yang mulai jam 12 lewat beberapa menit.
Dengan empat teman, semuanya perempuan, kami memasuki ruangan. Lagu pembukaan sudah melantun. Cuma ada 12 orang. Kami berempat plus dua teman cewek lagi. Sisanya cowok semua, termasuk dua pemain gitar dan Om yang membawakan Firman.
Dengan empat teman, semuanya perempuan, kami memasuki ruangan. Lagu pembukaan sudah melantun. Cuma ada 12 orang. Kami berempat plus dua teman cewek lagi. Sisanya cowok semua, termasuk dua pemain gitar dan Om yang membawakan Firman.
Kebaktian mulailah. Aku dengan keras menyanyikan lagu “Menyenangkan-Mu”. Lagu ini sudah sering aku dengar, tapi baru kali aku melihat liriknya secara utuh. Biasanya aku hanya menyanyikan refrainnya.
Menyenangkan-Mu,
senangkan-Mu
Hanya itu kerinduanku
Menyenangkan-Mu,
senangkan hati-MU (yang lain menyanyikan “Senangkan Roh-Mu”)
Hanya itu kerinduanku...
Acara selanjutnya, rapat persiapan panitia Natal 2011. Bergaul dengan teman-teman yang baru lulus kuliah aku ketularan “cerewet”. Mulailah kita saling tunjuk siapa menjadi apa. Yang pasti, muka-muka baru harus maju supaya wajah-wajah lama mengambil posisi di tempat tamu dalam acara ini. Seperti begitulah kira-kira maunya.
Mungkin aku kebanyakan menunjuk dan “cerewet”. Meski dengan niat mulia biar semua yang ada dalam ruangan banyak senyum gembira dan suasana jadi hangat dan akrab. Hingga akhirnya aku ditunjuk menjadi ketua panitianya. Astaga naga ular naga panjangnya bukan kepalang....
“Biar beritanya masuk ke online Mbak,” kata temanku si rambut panjang dan berkaca mata. Dia mengelus-elus pundakku. Tuh kan, dia prihatin dan mencoba membesarkan hatiku. Dasar
“Oh iya, pasti, aku pasang fotoku sekalian,” kataku berseloroh. Ya, iyalah, mana mungkin pasang fotoku. Kasihan Jessica Alba bisa minder lihat aku hahahahaha.
Aduh, panitia Natal. Benar-benar nggak ada ide. Bikin acara Natal untuk anak-anak kecil sih sudah pernah. Tapi, kan nggak pakai rapat dan berurusan dengan orang lain. Waduuuh.
Tapi, aku tadi kan nyanyi Menyenangka-Mu dengan suara kencang. Kok cuma ditunjuk jadi ketua panitia Natal kok sudah melempem begitu. Padahal, teman-teman semua siap membantu. Dan, energi mereka meluap-luap.
Ya, udah maju.... Siap, Tuhan dengan senyum yang manis seperti meisis cokelat. Kapan lagi bisa menyiapkan acara Natal buat bayi Yesusku yang manis?
Menyenangkan-Mu
Senangkan hati-Mu
Hanya itu kerinduanku....