<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>
Wednesday, July 13, 2011

Tiga Belas 

Menunggu Tuhan menjawab doa itu mudah-mudah sukar.

Saya memang sengaja menggunakan kata mudah dua kali baru menyusul kata gampang. Sebab, bagi Tuhan, doaku, dalam hal ini permintaan atau permohonanku pasti perkara mudah. Dengan iman, mustinya saya juga yakin meminta pada Tuhan itu mudah. Tinggal bilang, percaya dan menunggu. Mudah bukan?

Nah, yang sukar itu adalah ketika saya nggak memakai iman. Saya nggak melihat jawaban doa saya dengan iman. Apalagi, sering juga setelah doa terjawab, saya masih bertanya lagi, benarkah ini jawaban doa. Jadi, tampak sukar kan?

Di hari ketigabelas ini, doa saya terjawab. Tapi, tidak persis seperti yang saya minta. Ibaratnya, saya minta mawar putih, tapi Tuhan mengirimkanku mawar tanpa warna. Saya jadi merenung, tanpa warna putih, apakah mawar nggak lantas menjadi bunga. Di sisi lain, ternyata mawar tetap mawar, apa pun warnanya. Saya juga berpikir lagi, saya kan suka warna biru. Kenapa meminta warna putih untuk mawar, padahal tahu ada mawar biru. Aneh kan.

Hari ini aku makin tambah pintar dalam satu hal. Hati-hati dengan permintaanku. Kadang-kadang, saya mendapati diri belum siap dengan jawaban doa yang datang. Bahkan, sering saya takjub karena meminta sedikit tapi menerima banyak sekali. Tak jarang, saya meminta sedikit dalam waktu yang lama, namun nggak juga menerima jawaban ya atau tidak :-)

Tapi, nggak masalahlah dengan jawaban doa. Bukan perkara pelik juga jika nggak semua doaku belum dijawab. Sebab, ketika doa saya terjawab, ketika jawaban doa tak sesuai dengan yang saya minta, dan ketika menunggu jawaban doa, saya tetap percaya. Saya tetap percaya hanya Tuhan yang sanggup menjawab. Hatiku tetap percaya, doaku menjadi doa Yesus kepada Bapa-Nya yang juga Bapaku juga :-)

Labels:


home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community