<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuesday, March 06, 2007
Paridas

Omku dari Timor Leste sedang menginap di tempatku. Ini pertemuan kami setelah negara di ujung pulau Timor itu menjadi republik. Hampir delapan tahun lebih kami berhubungan hanya lewat telepon. Itu pun bisa dihitung dengan jari.

Beberapa pekan sebelum Omku datang ke Jakarta aku bahkan mendapat sms bahwa sepupu Mamaku ini meninggal dunia. Bener-bener. Ternyata yang dipanggil Tuhan itu namanya sama dengan Omku.

Omku segar bugar. Kulitnya tetap kencang. Meski aku tahu persis dia terpukul berat karena kematian salah satu anaknya di Inggris. Kehilangan orang tercinta itu memang berat. Uffffffff!

Nggak tahu kenapa sejak Omku di rumah aku jadi bisa makan malam. Nggak sekali, sampai dua kali makan. Aku bahkan merasa lapar. Benar-benar lapar. Semua di rumah kegirangan. Mereka bersorak hanya karena kata-kata sederhana. "Gue kok laper ya."

Omku membawa banyak makanan. Termasuk paong, roti keras (bahan tepung, ragi, dan garam) khas Timor Timur. Tapi yang membuat selera makanku muncul adalah sambal. Sambalnya sih seperti sambal Timor pada umumnya. Campuran cabai, bawang putih (kayaknya deh hehehhe), garam, dan jeruk nipis. Bedanya, jeruk nipis dipisah. Saat makan, ambil cairan dan potongan jeruk nipis dahulu baru sambalnya.

Aku juga terheran-heran dengan selera makanku yang mulai datang. Aku jadi ingat sepupu dan keponakanku. Mereka berdoa supaya aku makan banyak hehehehe. Hello ini masa prapaskah, euy.

Sejak ada Omku, aku belajar lagi beberapa kata bahasa Tetun dan Portugis. Ternyata, diam-diam Mamaku juga bisa sedikit-sedikit bahasa Tetun dan Portugis. Bahkan, Mamaku juga ikut-ikut memperbaiki pengucapanku yang kacau-balau hehehe. Salut Ibu :)

Dua hari ini aku sarapan paridas. Yaitu roti paong dipotong tipis dicelupkan ke campuran susu dan telur kemudian digoreng. Paridas itu roti goreng panas. Nyam nyam nyam.

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community