<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, December 14, 2006
Siang Terus

Akhirnyaaaaaaa! Setelah cukup lama bekerja dengan jam kerja yang "aneh bin ajaib" aku bisa juga masuk dalam jadwal kantor standar. Sekarang aku masuh siang terus. Yesssssss!

Dalam pekan pertama, aku harus bekerja tujuh hari penuh untuk libur Sabtu dan Minggu. No problemo. Pekerjaan di siang hari lebih padat merayap. Aku bahkan sering tidak sempat makan siang. Ini juga nggak masalah karena aku terbiasa makan di atas jam lima sore. Tekanan kerja di jam kantoran biasa juga lebih tinggi. Ah, itu bukan persoalan gede, sepanjang aku bisa bercanda, tertawa dan bernyanyi, ya, mangga, pisang, jambu batu deh.

Aku menceritakan hal ini pada Kak Ida dan semua anggota kelompok doaku. Mereka semua tertawa. Sebab, aku sering absen karena jadwalku yang kacau. Kadang-kadang Kak Ida harus menanyakan jadwal kerjaku dulu sebelum mengatur jam doa. Hiks.

Sudah dua kali kami berdoa setiap Sabtu pagi. Selama itu aku harus buru-buru meninggalkan kantor setelah kerja malam dan sepanjang jalan berdoa agar tidak terlambat. Jarak kantor dan tempat doaku sekitar satu jam lebih. Tapi, yang namanya macet kan nggak pernah bisa diraba.

"Setelah kamu libur Sabtu-Minggu, kita doanya Rabu, gimana," Kak Ida bertanya dengan senyum lebar. Semua terdiam menatapku dengan menahan senyum. Aku kelu. "Hmmmm aku pasti akan tukar libur sama teman," kataku beberapa saat kemudian. Semuanya kembali tertawa.

Dengan masuk siang terus akan kehilangan beberapa hal menyenangkan. Termasuk agak sulit menulis di blog. Ayolah Non, ada harga yang harus dibayar, kan. Hmmm mungkin aku hanya perlu waktu untuk adatasi.

Jadi, maaf ya, say, kalau aku tidak cepat-cepat me-reply saat chatting. Jika aku bilang sibuk, itu benar aku sibuk. Suit-suit sibuk nih hehehe.

Tapi, yang paling penting, aku percaya, sangat percaya, banyak kebaikan yang menungguku dengan jadwal baruku. Yeah!

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community