<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Saturday, December 02, 2006
Ajariku Berdoa, Tuhan

Tuhan, bagaimana aku harus berdoa?
Mengapa engkau begitu bersusah-susah demi berdoa dengan baik? Jadikanlah doa suatu kegiatan sederhana, mudah, mirip... percakapan keluarga.

Tuhan, kata-kata doaku bagaikan tanpa isi...
Ketika engkau masih kecil, Aku pernah berkata kepadamu, "Ceritakanlah kepada-Ku apa saya yang telah kau lakukan hari ini! Tetapi engkau tidak percaya bahwa ini suara-Ku!"

Tuhan, ajarlah aku berdoa...
Doa mirip kabel listrik: satu ujungnya harus menancap dalam Allah. Kalau tidak, rahmat tidak mungkin mengalir ke dalam jiwa.

Aku tetap minta petunjuk-Mu, Tuhan, tentang cara berdoa...
Doa adalah percakapan timbal balik. Ucapkanlah kata-kata singkat saja. Semakin kurang tegang, semakin penuh hatimu dengan kasih.

Konsentrasiku pada saat berdoa terus terganggu, Tuhan.
Jangan sedih karena gangguan ini. Lanjutkanlah kontemplasi penuh kasihmu itu mulai dari saat engkau terganggu tadi.

Tuhan, apakah aku perlu membatasi jumlah permohonan dalam doaku?
Mengapa engkau mau membatasinya? Bukankah Aku selalu mengabulkan doamu?

Aku berdoa, Tuhan, tetapi hatiku gersang...
Dalam kegersangan jiwa pun, jangan pernah menghentikan doamu.

Doaku, ya Tuhan, tidak seperti kuharapkan...
Kalau engkau bicara dengan orang lain, mungkin saja pikiranmu melayang ke sasaran lain. Tetapi, janganlah ini terjadi dalam bicara dengan Aku!

Aku sedang berdoa Bapa Kami ya, Yesus.
Lihatlah, semuanya tercakup dalam doa ini: Allah, engkau, dan orang lain.

Doaku terus kuulangi, Tuhan. Jangan-jangan Engkau bosan!
Doa tidak mungkin membuat Aku bosan. Aku peka terhadap setiap tanda kehangatan kasih.

Tuhan, apa yang Kau lakukan dengan doaku?
Aku mengubahnya menjadi doa-Ku. Tetapi, kalau engkau tidak berdoa..., dapatkah tanaman tumbuh tanpa ditabur?

Dikutip dari buku Percakapan Jiwa dengan Tuhan (Misteri Hidup Spiritual Gabrielle Bossis)

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community