<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuesday, October 31, 2006
Hiks

Hari ini aku mencatat rekor. Aku ke kantor beberapa menit sebelum jam 09.00 WIB. Aku juga nggak menyangka. Aku ke kantor dari rumah Omku di Bintaro. Di hari biasa kan daerah itu macet banget. Tapi, jalanan lengang. Mungkin banyak pengendara yang masih rindu kampung dan belum balik Jakarta di hari kerja kedua setelah libur panjang Lebaran.

Kemarin, Omku sakit. Mendengar suaranya di telepon, aku ingat Bapaku. Aku menelepon Neni adikku untuk mengajak dia ke rumah Omku. "Buruan, Bapa sendirian," kataku tanpa sadar. Karena Neni sedang ada acara di salah satu gereja di Menteng, Jakpus, aku berangkat sendirian. Aku tiba di rumah Omku sekitar jam 21.00 WIB.

Aku tahu penyakit yang paling sering menggerogoti manusia adalah merasa sendirian. Aku tidak berbuat apa-apa di sana. Cuma menginap. Paginya, setelah cerita-cerita sebentar, aku berangkat ke kantor.

Aku ingin terus menemani Omku. Seperti aku melayani Bapaku selama sakit. Bahkan, saat Bapaku meninggal, aku berjanji pada diriku untuk lebih memberi perhatian pada orang-orang tua, oma dan opa yang sendirian.

Tapi, terus terang aku takut. Aku nggak mau melampiaskan kerinduanku pada Bapaku dalam diri siapapun. Aku takut pada kondisi yang bernama kehilangan. Sebab, butuh waktu hampir enam bulan bagiku untuk sadar dan mengakui bahwa aku kehilangan Bapaku. Berat badanku belum lagi normal. Aku masih dalam proses pemulihan... Maap, hiks.

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community