Gemuk Lagi
Akhirnya aku menyerah juga. Bukan cuma satu dua orang saja yang mengatakanku kurus. Sudah tidak terhitung. Agar tidak mendapat komentar yang sama, aku selalu mengenakan jaket untuk menutupi tulang-tulangku yang makin menonjol. Tak peduli panas terik di luar.
Berat badanku menyusut sejak Juni silam. Mula-mula dua kilogram dalam 12 hari dan berlanjut sampai sekarang. Berat badanku sekarang persis ketika aku SMA dulu. Makanya aku tertawa saja ketika teman lamaku berkomentar: "Kamu mengecil" saat kita bertemu lagi tiga pekan sebelumnya. Pada hari yang sama aku mendengar kata serupa sama dari salah satu Omku.
Selera makanku harus dipompa lagi nih. Adikku memang sudah berkali-kali mengomeliku karena ini. Bahkan, dia sering banget mengatakanku kurus kerempeng. Benar-benar deh. Ngata-ngatain kakaknya yang manis manja grup ini, hehehe. Sebaliknya aku malah ngeri melihat adikku yang sedang dalam kondisi subur. Aneh saja melihat dia lebih gemuk. Padahal, dia terlihat lebih sehat sekarang.
Kemarin aku makan dengan adikku dan salah seorang teman. Untuk perbaikan gizi ceritanya. Ya, kalau ada teman sih, aku bersemangat makan. Apalagi jika makan di atas jam lima sore atau malam. Lepas dari itu, perutku nih, suka menolak. Jika dipaksa bisa bahaya.
Mungkin karena kurang gizi aku merasa kurang bersemangat belakangan ini. Seperti ada yang hilang. Karena itu, nggak ada pilihan lagi. Mungkin sekarang harus seperti lagu BIP, "Aku Gemuk Lagi." Tapi, pasti butuh waktu, hiks. Harus belajar makan tiga kali sehari. Bukan sekali sehari.
Btw, besok siang aku akan ke rumah kakak sepupuku. Semoga saja dia tidak terkaget-kaget melihatku setelah hampir sebulan lebih tidak ketemu. Sebab, dari dulu bawaan kakak tersayangku ini selalu menawarkan semua makanan yang ada di rumahnya.
Ayolah, Non, kamu harus makan. Yang banyak. Tambaaaah.
Akhirnya aku menyerah juga. Bukan cuma satu dua orang saja yang mengatakanku kurus. Sudah tidak terhitung. Agar tidak mendapat komentar yang sama, aku selalu mengenakan jaket untuk menutupi tulang-tulangku yang makin menonjol. Tak peduli panas terik di luar.
Berat badanku menyusut sejak Juni silam. Mula-mula dua kilogram dalam 12 hari dan berlanjut sampai sekarang. Berat badanku sekarang persis ketika aku SMA dulu. Makanya aku tertawa saja ketika teman lamaku berkomentar: "Kamu mengecil" saat kita bertemu lagi tiga pekan sebelumnya. Pada hari yang sama aku mendengar kata serupa sama dari salah satu Omku.
Selera makanku harus dipompa lagi nih. Adikku memang sudah berkali-kali mengomeliku karena ini. Bahkan, dia sering banget mengatakanku kurus kerempeng. Benar-benar deh. Ngata-ngatain kakaknya yang manis manja grup ini, hehehe. Sebaliknya aku malah ngeri melihat adikku yang sedang dalam kondisi subur. Aneh saja melihat dia lebih gemuk. Padahal, dia terlihat lebih sehat sekarang.
Kemarin aku makan dengan adikku dan salah seorang teman. Untuk perbaikan gizi ceritanya. Ya, kalau ada teman sih, aku bersemangat makan. Apalagi jika makan di atas jam lima sore atau malam. Lepas dari itu, perutku nih, suka menolak. Jika dipaksa bisa bahaya.
Mungkin karena kurang gizi aku merasa kurang bersemangat belakangan ini. Seperti ada yang hilang. Karena itu, nggak ada pilihan lagi. Mungkin sekarang harus seperti lagu BIP, "Aku Gemuk Lagi." Tapi, pasti butuh waktu, hiks. Harus belajar makan tiga kali sehari. Bukan sekali sehari.
Btw, besok siang aku akan ke rumah kakak sepupuku. Semoga saja dia tidak terkaget-kaget melihatku setelah hampir sebulan lebih tidak ketemu. Sebab, dari dulu bawaan kakak tersayangku ini selalu menawarkan semua makanan yang ada di rumahnya.
Ayolah, Non, kamu harus makan. Yang banyak. Tambaaaah.
2 Comments :
Waah...kalo masih di jakarta aku mau kok jadi temen untuk bikin kamu gemuk,huehehe...dijamin.
# by 8:34 PM
-------------------- , atHehhehe, trims Judith.
--------------------