<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Saturday, August 05, 2006
Shall We Dangdut

Kemarin malam seperti biasa aku naik bus ke kantor. Duduk di bangku depan kanan dengan dua penumpang lain. Terdengar suara ribut-ribut dari belakang. Tanpa menengok pun aku tahu itu pengamen bencong. "Bencong-bencong apaan," kata pengamen yang menjinjing tape recorder sekaligus pengeras suara. Dua temannya mengikuti dengan kemayu.

Mereka bertiga. Semua berbedak tebal. Sepertinya bos yang memikul tape itu. Dia mengenakan rok jin mini ketat. Pahanya seperti pemain sepakbola, gede dan kekar. Mulus. Yang satu tinggi dan langsing. Hmmmm lebih pas kerempeng. Dia mengenakan tank top pinky dengan celana panjang blue jin ketat. Rambutnya panjang dan berdandan lengkap. Wajahnya mirip salah satu artis dangdut, tapi aku lupa namanya. Yang terakhir mengenakan rok mini dan blus pamer punggung abu-abu dengan ikatan di leher.

Yang bos berdiri di sudut bus, bersandar pada pegangan di pintu masuk bus. Si Pinky menghadap jendela bus, menatap pemandangan di samping bus, mungkin sekalian untuk berkaca. Sedangkan yang wajahnya laki banget membelakangiku atau berdiri menghadap punggung sopir. Lagu Terajana menggelegar dari alat rekaman. Pinky dan Grey beraksi. Astaga.

Si Pinky lincah meliuk-liukan tubuhnya dengan kerling genit. Tangannya menari-nari mengikuti gerakan punggung hingga pinggulnya. Aku jadi ingat alat pengocok sedang mencampur telur, gula, dan mentega. Berputar cepat dengan suara kencang. Mungkin juga whirligig dalam tiupan Buto Ijo. Benar-benar deh. Sadis.

Si Greyong tak mau kalah. Meski tidak seluwes Pinky, dia punya aksi andalan. Stop sebentar dan menggetarkan tubuhnya persis seperti orang kena setrum. Bus melaju sedang. Keduanya menari dengan satu tangan bertumpu di pegangan yang menempel di dinding bus dan memagari sopir.

Goyangan mereka makin dahsyat di lagu kedua. Aku nggak tahu judulnya, baru dengar. Mungkin aku nggak menyimak lagunya, padahal kencang sekali sampai telinga kiriku berdenging. Si Pinky bergoyang sembari mengatur sistem suara. Gerakan si Pinky makin bervariasi. Dia mengikuti gerakan patah-patah Anissa Bahar, ngebor Inul, getaran Dewi Vibrator, ngecor Uut Permata Sari, Putri "kayang" Venita, dan sebut saja yang lain. Oh iya, Shakira dan penari perut Mesir juga. Dia menari dengan sangat baik bahkan lebih mantap dibanding penyanyi dangdut Dewi Persik, heheheh. Sementara si Greyong tetap dengan goyangan andalannya dan makin hot mengikuti temannya.

Aku tidak tahan. Mau ketawa takut ketahuan. Biar kata cewek banget, mereka kan lekong bo. Aku sampai berkali-kali pura-pura menguap agar bisa menutup mulut menahan senyum. Sampai akhirnya aku tertawa memegang perut. Untung nggak terlihat. Apa kelihatan dari kaca jendela, ya? Nggak tahu ah. Yang pasti aku nggak berani melihat mereka. Tapi, ngga ada pilihan, posisiku tepat di bibir panggung.

Akhirnya aku memperhatikan kaki mereka. Greyong memakai sandal jepit dan kuku kakinya kotor berdebu. Pinky memakai sandal bertali dengan sol setinggi satu sentimeter. Aku nggak bisa melihat jari kakinya, cahaya lampu terlalu buram.

Sampai di perempatan Kuningan, bus tertahan lampu merah. Pinky dan Greyong melepaskan tangan dari pegangan dan mulai bergoyang lebih maksimal. Lagu ketiga. Pinky menghadap penonton. Dia seolah-olah mau bilang "Shall we dangdut?" Astaganagaularnagapanjangnyabukankepalang, ternyata dadanya baru "jadi" seperti baru disuntik.

"Sawer-sawer," kata si Pinky menadahkan gelas biru kemasan minuman mineral. Genit. Kemayu. Sok seksi. Aku turun. Masih menahan tawa. Aku sempat melirik mereka. Duduk di bangku belakang dan si Pinky kipas-kipas, berkeringat. Gila berapa kalori yang lumer setiap dia beraksi. Aku mendadak dangdut. Pinggul bergoyang-goyang, rasa ingin berdendang, pinggul bergoyang-goyang, rasa ingin berdendang... Terajanaaaa. Sutra, sutraaaaa!

4 Comments :

Aku paling seneng nih ma postingan yg ini hehehehe.....kebetulan di yogya juga ada 3 serangkai bences yg suka ngamen pinggir jalan.Kompak banget,meski bedak menor gak karuan..habis ngamen,makannya soto pinggir jalan solo,hehehe....

# by Anonymous Anonymous, at 2:50 PM  

--------------------

iya Judih begitu sampe di kantor aku cerita semua teman. Ternyata oh ternyata mereka sudah lebih dulu kenalan dengan trio ceriwis itu heheheheh.

# by Blogger tinneke, at 10:44 AM  

--------------------

huahahahahaha.....
dah hampir sebulanan nggak blogwalking 'ne... wah, wah kocak abis nih! Jadi tambah yakin kalau absen blogwalking tuh lebih banyak mudarat dari pada manfaatnya :)
Eh, trio ceriwis 'ne itu punya counterpart di banyak bar di sini lho!!

# by Blogger Boe, at 5:01 AM  

--------------------

hahhaha, wah kalo mereka ketemu bakal seru. tapi aku tetap yakin, goyangan gasing si pinky dinky lebih asoy geboy, nggak ada lawan hahahhaha.

# by Blogger tinneke, at 11:58 AM  

--------------------

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community