Nyut-nyutan
Lisa meneleponku sekitar jam empat sore.
"Jadi nggak?" kata dia.
"Ha?"
"Udah baca sms?"
"Belum."
"Baca dulu deh," ujar Lisa menutup telepon.
Lisa buru-buru memutus pembicaraan karena tahu teleponnya membangunkanku. Aku mengecek sms. Wah. Kayaknya kita nggak bisa ketemuan hari ini. Aku pusing dan pengen di rumah saja. Padahal, kemarin aku yang mengajak dia ketemu. Sorry Non, aku lagi nggak enak badan.
Dari pagi kepalaku pusing. Aku pikir karena kurang tidur. Meski kepala nyut-nyutan aku tetap ke Plaza Semanggi. Setelah beli barang, aku langsung cari tempat makan. Pengen makan spagheti. Kepala nggak mau baik juga setelah kenyang.
Aku terus ke toko buku. Kepalaku masih juga berulah. Aku pakai topi biar dia hangat. Eh tetap saja nggak membaik. Akhirnya aku pulang deh.
Kayaknya ada yang salah dengan perutku. Sabtu kemarin aku makan terlalu banyak. Biasanya aku cuma makan berat sekali sehari. Tapi, selesai misa 40 hari kepergian Bapaku di Bogor, aku tidak berhenti mengunyah. Memang aku tetap makan besar setelah jam lima sore, tapi tidak berhenti sampai dua jam menjelang tidur. Minggu dan Senin aku mulai kembali ke pola makan biasa. Tapi, gagal karena aku selalu lapar saat menginap di Bogor. Dan, begini deh akibatnya.
Sampai di rumah makin puyeng. Karena tidak tahan aku muntah. Huuuuu. Saat di kamar mandi adikku Ronny telepon. Aku menelepon balik dan HP-nya tidak aktif. Huuuuu. Nggak enak banget sakit dan sendirian. Lebih baik tidur. Zzzzzzzzzzzz.
Kepalaku masih pening saat menjawab telepon Lisa. Tapi, aku harus bangun. Mau minum teh, teko listrik rusak. Duhhhhhh. Menyebalkan. Saat itu Neni menelepon. Dia bertanya aku ingin makan apa. Aku malah mematikan telepon. Yeeeee. Begini deh kalau sakit dan sendirian bawaannya marah-marah he he he.
Lisa meneleponku sekitar jam empat sore.
"Jadi nggak?" kata dia.
"Ha?"
"Udah baca sms?"
"Belum."
"Baca dulu deh," ujar Lisa menutup telepon.
Lisa buru-buru memutus pembicaraan karena tahu teleponnya membangunkanku. Aku mengecek sms. Wah. Kayaknya kita nggak bisa ketemuan hari ini. Aku pusing dan pengen di rumah saja. Padahal, kemarin aku yang mengajak dia ketemu. Sorry Non, aku lagi nggak enak badan.
Dari pagi kepalaku pusing. Aku pikir karena kurang tidur. Meski kepala nyut-nyutan aku tetap ke Plaza Semanggi. Setelah beli barang, aku langsung cari tempat makan. Pengen makan spagheti. Kepala nggak mau baik juga setelah kenyang.
Aku terus ke toko buku. Kepalaku masih juga berulah. Aku pakai topi biar dia hangat. Eh tetap saja nggak membaik. Akhirnya aku pulang deh.
Kayaknya ada yang salah dengan perutku. Sabtu kemarin aku makan terlalu banyak. Biasanya aku cuma makan berat sekali sehari. Tapi, selesai misa 40 hari kepergian Bapaku di Bogor, aku tidak berhenti mengunyah. Memang aku tetap makan besar setelah jam lima sore, tapi tidak berhenti sampai dua jam menjelang tidur. Minggu dan Senin aku mulai kembali ke pola makan biasa. Tapi, gagal karena aku selalu lapar saat menginap di Bogor. Dan, begini deh akibatnya.
Sampai di rumah makin puyeng. Karena tidak tahan aku muntah. Huuuuu. Saat di kamar mandi adikku Ronny telepon. Aku menelepon balik dan HP-nya tidak aktif. Huuuuu. Nggak enak banget sakit dan sendirian. Lebih baik tidur. Zzzzzzzzzzzz.
Kepalaku masih pening saat menjawab telepon Lisa. Tapi, aku harus bangun. Mau minum teh, teko listrik rusak. Duhhhhhh. Menyebalkan. Saat itu Neni menelepon. Dia bertanya aku ingin makan apa. Aku malah mematikan telepon. Yeeeee. Begini deh kalau sakit dan sendirian bawaannya marah-marah he he he.
4 Comments :
dah sembuh blon non?? kebanyakan bgadang tuh..hihihi
# by 12:10 AM
-------------------- , atUdah Ley, thanks :) Btw aku kok ga bisa kasih koment shout box-mu?
--------------------Tina,udah enakan belum...aku doain deh...waah..kita blm sempet ketemu juga ya...hehe..cpt sembuh dulu ya..
# by 11:51 AM
-------------------- , athello Judith, aku udah sehat :) Trims doanya :) Minggu depan ya, kita ketemuan. Nanti aku kabari deh, pengen cepat berganti hari hehehe. Sampe jumpa, salam sayang buat Lexi.
--------------------