Jeng, Jeng
Lucu saja kalau ada yang memanggilku jeng. Mendengar itu, teong teong, aku langsung membayangkan perempuan dengan rambut disasak gede dengan lampu kelap-kelip. Pletak pletok. Karena lumayan sering disapa jeng--terutama sama Yana Julio o o--, akhirnya aku juga ikut-ikutan memanggil pere-pere lain jeng juga.
Bicara tentang jengs, Senin kemarin, aku, Mar, Lia, dan Ken berencana nonton hemat di PH. Lia dan Mar dulu sama-sama di www.liputan6.com, tapi terbang ke perusahaan lain. Lia sekarang humas di salah satu perusahaan pertambangan dan mar jadi penulis. Lia yang punya ide menyatukan jengs dengan nonton bareng pukul 21.15 WIB. Kami janjian ketemu di kantor.
Lia sudah stand by jam setengah sembilan, kemudian Mar menyusul. Aku sampai kantor jam 21.05. Soalnya harus menunggu adikku pulang dulu. Nanti Moses sendirian di rumah.
Aku ketemu Mar dan Lia di Hokben, tujuh menit kemudian. Ken datang belakangan. Gadis berseragam ini baru mendonorkan darah buat orang sakit. Jadilah acara nomat gagal total.
Sebenarnya nomat nggak penting. Kami memang pengen ketemu untuk membahas, hmmm, sesuatu yang berhubungan dengan bersenang-senang. Ternyata semua haus hiburan. Aku nggak mau cerita dulu rencana kita itu. Nanti saja kalau sudah jalan.
Pertemuan itu membuat kami bersemangat. Besoknya masing-masing mulai sibuk browsing sana-sini. Mencari informasi, banyak bertanya, dan saling mengirim email. Kami makin sering menyapa, "Jeng, jeng..." Ibu-ibu arisan banget deh :)
Lucu saja kalau ada yang memanggilku jeng. Mendengar itu, teong teong, aku langsung membayangkan perempuan dengan rambut disasak gede dengan lampu kelap-kelip. Pletak pletok. Karena lumayan sering disapa jeng--terutama sama Yana Julio o o--, akhirnya aku juga ikut-ikutan memanggil pere-pere lain jeng juga.
Bicara tentang jengs, Senin kemarin, aku, Mar, Lia, dan Ken berencana nonton hemat di PH. Lia dan Mar dulu sama-sama di www.liputan6.com, tapi terbang ke perusahaan lain. Lia sekarang humas di salah satu perusahaan pertambangan dan mar jadi penulis. Lia yang punya ide menyatukan jengs dengan nonton bareng pukul 21.15 WIB. Kami janjian ketemu di kantor.
Lia sudah stand by jam setengah sembilan, kemudian Mar menyusul. Aku sampai kantor jam 21.05. Soalnya harus menunggu adikku pulang dulu. Nanti Moses sendirian di rumah.
Aku ketemu Mar dan Lia di Hokben, tujuh menit kemudian. Ken datang belakangan. Gadis berseragam ini baru mendonorkan darah buat orang sakit. Jadilah acara nomat gagal total.
Sebenarnya nomat nggak penting. Kami memang pengen ketemu untuk membahas, hmmm, sesuatu yang berhubungan dengan bersenang-senang. Ternyata semua haus hiburan. Aku nggak mau cerita dulu rencana kita itu. Nanti saja kalau sudah jalan.
Pertemuan itu membuat kami bersemangat. Besoknya masing-masing mulai sibuk browsing sana-sini. Mencari informasi, banyak bertanya, dan saling mengirim email. Kami makin sering menyapa, "Jeng, jeng..." Ibu-ibu arisan banget deh :)
2 Comments :
Tina,tau sendiri kan,model ibu-ibu kayak aku ni dilingkungan organisasi sering buanget dipanggil "jeng"sama istri atasan...huehehehe....
# by 8:39 PM
-------------------- , atGitu yang jeng hehehhe. Dipanggil jeng seru juga kok :)
--------------------