<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Wednesday, March 15, 2006
Berteduh

Hari ini, salah satu sahabatku, terbang mengikuti suaminya di Australia. Dia pergi setelah sekitar empat bulan mengurus visa permanen residental. Nggak tahu kapan lagi kita akan bertemu. Terakhir dia menginap dua hari di rumahku bulan kemarin. Dia datang bersama ibunya dan menginap di rumah saudaranya untuk mengurus visa. Namun, dia masih menyisakan hari-harinya untuk bercerita banyak denganku dan mengenang kembali berbagai hal yang mendekatkan kita. Janjinya sih kita--gue kali--akan rajin sms, chatting, dan berbalas email.

Kemarin salah seorang sahabatku kembali ke suaminya setelah "menginap" sepuluh hari di rumahku. Dia kembali bersama jagoannya setelah dijemput suaminya tadi malam. Nggak tahu kapan lagi kita bisa tidur di antara si kecil yang jago menendang saat tertidur pulas itu. Mudah-mudahan ini "pelarian" yang pertama dan terakhir.

Saat ini, salah satu saudariku sedang sendirian di rumahku. Dia sedang beristirahat setelah pergi diam-diam dari rumah majikannya di negeri Singa karena tidak tahan diperlakukan bak budak. Dia datang tanpa membawa gaji meski sudah sembilan bulan bekerja pada pasangan dengan tiga anak itu. Puji Tuhan dia datang dalam kondisi sehat dan tidak kurang satu apa pun. Aku berharap dia benar-benar bisa menikmati masa istirahatnya dan kembali ke rumah orang tuanya dalam kondisi yang benar-benar fresh.

Aku senang rumahku menjadi tempat berteduh bagi siapa pun. Menjadi tempat transit tanpa mengenal jam. Meski, untuk yang terakhir aku juga kadang-kadang tidak enak juga dengan dua adikku, terutama yang cowok. Sebab, tamu yang datang itu kebanyakan perempuan. Kalau pun laki-laki, pasti sepupu atau keponakan.

Sekali waktu, mereka protes karena aku kedatangan dua sahabat saat subuh. Dua cewek ini datang diantar Pak Hansip lagi hehehe. Mereka terganggu. Tap, udah lama itu. Sekarang mereka makin pengertian pada kakaknya yang seperti Amelia (lagu anak-anak yang tidak pernah aku ajarkan ke sahabat-sahabat kecilku karena lirik yang tidak mungkin banget: tak pernah sedih riang selalu sepanjang masa) ini :) Mereka juga sudah ketularan untuk menawarkan dan membuka pintu bagi siapa saja.

Di saat rumahku menjadi tempat berteduh, tiga pekan berturut-turut aku malah menghabiskan akhir pekanku bersama tante dan empat sepupuku di kediaman mereka di Cileduk. Menemani mereka setelah kepergian Omku. Aku tidak yakin sampai kapan bisa ada bersama mereka. Tapi, terakhir aku pulang dari rumah Tante dengan hati penuh senyum. Mau tahu kenapa? Karena Samsons.

Tanteku yang cantik itu begitu tegar. Aku yakin pasti masih ada air mata saat-saat sepi. Tapi, aku juga lega melihat Tanteku sudah mulai menyanyi. Dan, Kenangan Terindah dari Samsons tidak saja menyentuh Tante tapi sudah menjadi lagu peneduh pekan-pekan ini.

Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang tlah hilang darimu
Yang mampu menyanjungku

Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun
Aku mampu tuk mengenangmu

Darimu...
Kutemukan hidupku
Bagiku...
Kau lah cinta sejati

Ooh...

Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupku
Yang tlah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah

0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community