Hi Love
Hari-hari belakangan ini benar-benar padat merayap. Aku menyebut ini minggu teman. Semua yang terjadi selama ini berhubungan dengan teman-temanku. Ada teman yang menginap di tempatku untuk curhat tentang, ya, apalagi, kekasihnya. Setelah cukup lama mendengar ceritanya, aku cuma bilang, "Jangan sia-siakan kecantikanmu!" Aku heran kenapa sih temanku ini masih percaya sama pacarnya yang dia sendiri nggak yakin cinta benar atau bohongan padanya. Bilang cinta tapi sekaligus meragukan pacarnya. Capek saya :)
Beberapa hari kemudian kita chatting di atas jam 12.00 malam. "Dia yang sms gue duluan, dia bilang hi love, bla bla bla," kata temanku ini.
"Iya, emang nama lo love? Kira-kira ada berapa cewek yang dia sapa dengan pesan yang sama dalam 10 menit?"
"Jahat lo Nek! Ih, kok gue nggak mikir ke situ sih," kata temanku tertawa. Maafkanku sister, aku harus bilang apa lagi :)
Temanku yang lain marah-marah karena aku tidak membalas e-mail-nya. Dia malah mengancam tak mau berteman denganku lagi. Dia bilang kalau aku sayang padanya, aku harus balas emailnya. Padahal, plis deh, aku benar-benar dalam kondisi malasdotcom begitu. Lagian tidak ada hal penting yang aku perlu balas, kita mengobrol setiap hari. Aku bertanya-tanya kenapa ya dia ingin aku menyayangi dia dengan cara dia, bukan membiarkan aku mengasihi dia dengan caraku? Bilang sayang tapi sekaligus ingin berhenti berteman karena alasan yang menurutku sepele. Sampai sekarang dia masih sebal padaku, kayaknya. Tapi, setiap hari dia selalu menyapaku. Iya iya, ntar aku balas emailnya deh :)
Temanku yang satu selalu mengeluh tentang bosnya. "Wah, wah, kenapa nggak kasih senyum manis dan kedipin mata aja sama Masnya--(bosnya)," kataku menahan geli. Hari ini, temanku ini ulang tahun. Saat makan malam dengan dua teman kantornya, aku cuma berdoa mudah-mudahan temanku ini jadian dengan bosnya. Lagian, katanya benci banget, tapi setiap kali ngomongin Masnya itu terus :) Aku kan harus bicara jujur hehehhe.
Dua pekan yang seru. Terlalu banyak yang terjadi. Jarak antara satu peristiwa dan kejadian lain begitu dekat. Nggak semua aku bisa ceritakan di sini. Yang pasti menguras energiku. Kasihan tubuhku, dia tidak kuberi cukup waktu untuk istirahat, untuk tidur dengan jadwal orang normal. Aku benar-benar menyerah setelah perutku mulas. Biasanya ini adalah peringatan terakhir dari tubuhku agar aku berhenti. Tubuhku ingin istirahat. Harus.
Untunglah, ada Ari Lasso dengan Arti Cinta yang bikin aku semangat. Sebab, dia mau aja menyanyi untukku setiap saat. Sudah lebih dari dosis minum obat, tinggal klik :)
Sambutlah aku dengar bisikan hatimu, cececeng cecececeng cececeng cecececeng
Selama jantungku masih berdetak
Selama itu pula engkau milikku
Selama darahku masih mengalir
Cintaku pasti takan pernah berakhir...
Hari-hari belakangan ini benar-benar padat merayap. Aku menyebut ini minggu teman. Semua yang terjadi selama ini berhubungan dengan teman-temanku. Ada teman yang menginap di tempatku untuk curhat tentang, ya, apalagi, kekasihnya. Setelah cukup lama mendengar ceritanya, aku cuma bilang, "Jangan sia-siakan kecantikanmu!" Aku heran kenapa sih temanku ini masih percaya sama pacarnya yang dia sendiri nggak yakin cinta benar atau bohongan padanya. Bilang cinta tapi sekaligus meragukan pacarnya. Capek saya :)
Beberapa hari kemudian kita chatting di atas jam 12.00 malam. "Dia yang sms gue duluan, dia bilang hi love, bla bla bla," kata temanku ini.
"Iya, emang nama lo love? Kira-kira ada berapa cewek yang dia sapa dengan pesan yang sama dalam 10 menit?"
"Jahat lo Nek! Ih, kok gue nggak mikir ke situ sih," kata temanku tertawa. Maafkanku sister, aku harus bilang apa lagi :)
Temanku yang lain marah-marah karena aku tidak membalas e-mail-nya. Dia malah mengancam tak mau berteman denganku lagi. Dia bilang kalau aku sayang padanya, aku harus balas emailnya. Padahal, plis deh, aku benar-benar dalam kondisi malasdotcom begitu. Lagian tidak ada hal penting yang aku perlu balas, kita mengobrol setiap hari. Aku bertanya-tanya kenapa ya dia ingin aku menyayangi dia dengan cara dia, bukan membiarkan aku mengasihi dia dengan caraku? Bilang sayang tapi sekaligus ingin berhenti berteman karena alasan yang menurutku sepele. Sampai sekarang dia masih sebal padaku, kayaknya. Tapi, setiap hari dia selalu menyapaku. Iya iya, ntar aku balas emailnya deh :)
Temanku yang satu selalu mengeluh tentang bosnya. "Wah, wah, kenapa nggak kasih senyum manis dan kedipin mata aja sama Masnya--(bosnya)," kataku menahan geli. Hari ini, temanku ini ulang tahun. Saat makan malam dengan dua teman kantornya, aku cuma berdoa mudah-mudahan temanku ini jadian dengan bosnya. Lagian, katanya benci banget, tapi setiap kali ngomongin Masnya itu terus :) Aku kan harus bicara jujur hehehhe.
Dua pekan yang seru. Terlalu banyak yang terjadi. Jarak antara satu peristiwa dan kejadian lain begitu dekat. Nggak semua aku bisa ceritakan di sini. Yang pasti menguras energiku. Kasihan tubuhku, dia tidak kuberi cukup waktu untuk istirahat, untuk tidur dengan jadwal orang normal. Aku benar-benar menyerah setelah perutku mulas. Biasanya ini adalah peringatan terakhir dari tubuhku agar aku berhenti. Tubuhku ingin istirahat. Harus.
Untunglah, ada Ari Lasso dengan Arti Cinta yang bikin aku semangat. Sebab, dia mau aja menyanyi untukku setiap saat. Sudah lebih dari dosis minum obat, tinggal klik :)
Sambutlah aku dengar bisikan hatimu, cececeng cecececeng cececeng cecececeng
Selama jantungku masih berdetak
Selama itu pula engkau milikku
Selama darahku masih mengalir
Cintaku pasti takan pernah berakhir...