Kabut Tipis
Perasaanku tidak enak hari ini. Ada yang mengganggu hatiku dan mempengaruhi gerak tubuhku. Tapi, pikiranku tak mampu menemukan butiran pasir yang mengusik beberapa jam di hari ke-18 ini.
Rasanya tidak ada hal yang aku lewati sejak membuka hari ini di rumah. Ada sapaan selamat pagi menyegarkan dari seorang teman. Ada susu cokelat hangat di antara instrumen lembut dari saksofon Didi SSS. Aku keluar rumah diantar suara legit Ruben Studdard Flying Without Wings...
Di kantor juga ramai seperti biasa. Ada canda dan tawa lebar. Belum lama duduk di depan monitor, dengan semangat 45, temanku Toti (Bakar), berteriak di antara pintu ruanganku. "Tin, gue besok maen bola di Senayan." Dia juga menyebutkan lengkap lokasi dan jam pertandingan dengan kencang. "Oh ya, aku ke sana deh, besok kan jadwal Dony Kesuma latihan sofbol," kataku. Dia meringis di antara gelak teman-teman lain. (Tenang Toti Bakar :), akan ada rombongan pemandu sorak yang bergerak ke Senayan, besok. Toti Bakarku ini dulu anggota Persija Junior dan nyaris masuk Primavera--seangkatan dengan Kurniawan Dwi Julianto. Yang terpenting Toti Bakar ini temanku! Mana mungkin aku melewatkan kesempatan menonton dia bertarung melawan kesebelasan lantai tujuh, hehehhe)
Hari merangkak sore. Menit dan jam berjalan. Aku tetap makan bakwan di bawah jembatan di depan kantor (aku jarang absen). Aku chatting dengan beberapa teman sekaligus :) Aku bertukar pesan dan berbagi kata cinta. Tapi, tetap saja perasaan tak enak itu masih ada. Kenapa ya?
Mungkin ada yang marah padaku. Tapi, aku nggak tahu. Wah. Kenapa nggak bilang terus terang, ya? Nggak enak kan, aku ketawa-ketiwi, sementara ada yang sakit hati. Bisa disangka sedang menambah bara di hati dan pikirannya.... Padahal, aku benar-benar nggak tahu. Maafkan daku, hiks. Mungkin ini cuma perasaanku saja.
Teeetot! Waktu untuk bermain-main dengan perasaan sudah selesai. Ada banyak warna di luar sana yang mulai memudar. Mau harimu terus ditudingi kabut tipis? Ngggggggggggggggak!
Dan, pesan itu masuk ketika hari mendekati petang. Days, smtms lost its taste. And only when I realize, there still you, then my feeling smile again. Thanks...So much for just bein there.... Tongkat peri ada di tanganku. "Enyahlah kabut tipis. Deeeeh!"
Thanks Marta :) I love you!
Perasaanku tidak enak hari ini. Ada yang mengganggu hatiku dan mempengaruhi gerak tubuhku. Tapi, pikiranku tak mampu menemukan butiran pasir yang mengusik beberapa jam di hari ke-18 ini.
Rasanya tidak ada hal yang aku lewati sejak membuka hari ini di rumah. Ada sapaan selamat pagi menyegarkan dari seorang teman. Ada susu cokelat hangat di antara instrumen lembut dari saksofon Didi SSS. Aku keluar rumah diantar suara legit Ruben Studdard Flying Without Wings...
Di kantor juga ramai seperti biasa. Ada canda dan tawa lebar. Belum lama duduk di depan monitor, dengan semangat 45, temanku Toti (Bakar), berteriak di antara pintu ruanganku. "Tin, gue besok maen bola di Senayan." Dia juga menyebutkan lengkap lokasi dan jam pertandingan dengan kencang. "Oh ya, aku ke sana deh, besok kan jadwal Dony Kesuma latihan sofbol," kataku. Dia meringis di antara gelak teman-teman lain. (Tenang Toti Bakar :), akan ada rombongan pemandu sorak yang bergerak ke Senayan, besok. Toti Bakarku ini dulu anggota Persija Junior dan nyaris masuk Primavera--seangkatan dengan Kurniawan Dwi Julianto. Yang terpenting Toti Bakar ini temanku! Mana mungkin aku melewatkan kesempatan menonton dia bertarung melawan kesebelasan lantai tujuh, hehehhe)
Hari merangkak sore. Menit dan jam berjalan. Aku tetap makan bakwan di bawah jembatan di depan kantor (aku jarang absen). Aku chatting dengan beberapa teman sekaligus :) Aku bertukar pesan dan berbagi kata cinta. Tapi, tetap saja perasaan tak enak itu masih ada. Kenapa ya?
Mungkin ada yang marah padaku. Tapi, aku nggak tahu. Wah. Kenapa nggak bilang terus terang, ya? Nggak enak kan, aku ketawa-ketiwi, sementara ada yang sakit hati. Bisa disangka sedang menambah bara di hati dan pikirannya.... Padahal, aku benar-benar nggak tahu. Maafkan daku, hiks. Mungkin ini cuma perasaanku saja.
Teeetot! Waktu untuk bermain-main dengan perasaan sudah selesai. Ada banyak warna di luar sana yang mulai memudar. Mau harimu terus ditudingi kabut tipis? Ngggggggggggggggak!
Dan, pesan itu masuk ketika hari mendekati petang. Days, smtms lost its taste. And only when I realize, there still you, then my feeling smile again. Thanks...So much for just bein there.... Tongkat peri ada di tanganku. "Enyahlah kabut tipis. Deeeeh!"
Thanks Marta :) I love you!