<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Monday, July 18, 2005
Tuhan Masih Menjawab


"Ne, Yesus, ya?" Moses bertanya padaku di suatu malam. Kita mau tidur.

"Ha? Kenapa?"

"Tadi pagi Moses berdoa minta es krim, terus sorenya Moses minta burger, waktu malam Moses makan sate setelah minta sama Tuhan Yesus. Terus Ne beliin semuanya."

"Oh, itu...," kataku menarik napas dan memeluk Moses kecilku.

"Kira-kira siapa yang kasih Ne uang untuk beli itu semua, ya?"

"Dari Yesus," kata Moses tersenyum sambil memicingkan kedua matanya.

Pertanyaan Moses kadang-kadang membuat aku harus menarik dan membuang napas lamat-lamat. Tidak terduga dan selalu harus ada jawaban. Jika tidak puas dia akan terus bertanya dan bertanya, sampai aku pura-pura tidur :)

Sejak kecil tiga keponakanku, Wulan, 7 tahun, Moses, hampir 6 tahun, dan Nera, 4 tahun, diajarkan untuk berdoa. Mereka bisa cerita apa saja sama Tuhan. Seperti Minggu lalu, Wulan membisikkan doanya padaku ketika kita mau keluar gereja. "Wulan kasih tahu Tuhan Yesus, Wulan sudah kelas dua," kata dia memamerkan gigi kelincinya.

Mereka juga bisa minta apa saja, khususnya yang tidak ada di rumah. Daftar permintaan mereka tak jauh dari minta es krim, makan-makan di luar, ke tempat mainan anak-anak, sampai teh botol dan Bengbeng. Setiap meminta sesuatu padaku aku selalu meminta mereka masuk kamar dan berdoa. Kebayang dong, dalam sehari mereka bisa berapa kali bolak-balik masuk kamar :)

Agak susah memang mengajarkan tiga malaikatku tentang pentingnya berdoa. Termasuk mengajarkan bahwa tidak semua doa bisa dijawab. Apalagi, mereka sangat kritis dan selalu ingin jawaban yang memuaskan.

Suatu kali Moses kecilku membawa kertas gambar yang akan diwarnai di rumah kemudian dikembalikan ke sekolah. Dia akan mewakili taman kanak-kanaknya untuk lomba mewarnai. Kertas gambarnya cukup besar. Selama ini dia selalu mewarnai di kertas ukuran kuarto atau folio. Jadi dia memang rada kesulitan. Beberapa warna keluar dari garis. Moses mulai menggerutu, dia memang suka begini kalau bete. Aku mengingatkan dia untuk berdoa. "Memangnya bisa?" kata dia, cuek.

Aku kembali menonton televisi sambil sesekali memperhatikan Moses berusaha mewarnai dengan lebih hati-hati. Tiba-tiba dia menyeletuk. "Ih Ne, Moses kan berdoa dalam hati, eh, nggak keluar garis lo," kata dia takjub.

Aku memang ingin sekali anak-anak kesayanganku itu merasakan betul pentingnya berdoa. Bahwa doa bisa mengubah banyak hal. Bahwa hubungan mereka dengan Tuhan hanya sejauh doa. Namun, tidak mudah menjelaskan tentang ini. Karena itu, setiap ada kesempatan aku selalu mengajak mereka berdoa.

Aku senang memperhatikan wajah mereka ketika berdoa. Khususnya saat-saat mereka berdoa sendiri, entah mau makan, bangun tidur, sebelum tidur, atau mau pergi ke tempat yang agak jauh. Wajah mereka itu, hmmm, begitu damai. Mata dikatup, tangan dikatup, mulut dikatup, dan napasnya teratur. Itu kalau lagi adem.

Kalau mereka lagi malas, aduhhhhh, ampun deh. Bila berdoa berdua saja, Moses sering menaruh bantal kepala di antara kaki kita yang bersila. Kemudian kita berpegangan tangan di atas bantal. Tapi, di tengah-tengah doa, dia sering menarik salah satu tangannya, entah bagaimana dia sudah dalam posisi seperti main ski air.

Beberapa kali kita harus berdoa dalam kondisi panas. Moses tidak mau Nera, adiknya, ikut berdoa, karena Nera selalu berada di sebelahku persis, memegang salah satu tanganku. Dia nggak mau aku berbagi tangan dengan Nera, hanya dia dan Wulan yang boleh. Jika sudah begini, Nera dan Moses sama-sama memasang kuda-kuda standar. Duduk memeluk lutut erat-erat dengan dagu menempel di puncak lulut, memandang marah, dan bibir maju beberapa inci. Ketika Moses dan Wulan marahan lain lagi posisinya. Aku memegang salah satu tangan mereka, dan keduanya tidak mau bergandengan.

Sekarang Moses, Wulan, dan Nera tidak sering lagi menginap di tempatku. Mereka sudah pindah ke Bogor, Jawa Barat, dan bersekolah di sana. Kita bisa teleponan setiap hari, tapi tetap saja bertemu dan berbincang sambil melihat ekspresi dan bahasa tubuh mereka masing-masing itu tetap tak tergantikan.

Kemarin, aku menelepon mereka. Ternyata, Moses ikut lomba gambar yang diselenggarakan di perumahan tempat mereka tinggal. Kata Mamanya, Moses agak kecewa karena tidak juara. Maklum lawan-lawannya adalah anak-anak anggota sanggar yang teknik mewarnainya berada berapa tingkat dari dia. Anak sanggar geto lo :)

Tapi, Moses tidak pulang dengan tangan kosong. Dia justru mendapat door prize satu set meja belajar. "Moses kan tadi berdoa dalam hati, Moses mau hadiah yang itu. Tuhan masih menjawab doa Moses ya," kata Mamanya menirukan omongan Moses. "Aku tertawa dan membalas, iya, tolong bilangin Moses kecilku bahwa Tuhan pasti menjawab doanya."

Aku jadi kangen sama Moses. Ingin sekali mendengar ceritanya tentang apa saja yang dia obrolkan dengan Tuhan sepanjang lomba itu. Tapi, kira-kira dia mau cerita nggak ya...


0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community