<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, May 05, 2005
Pengingat Jempolan

Aku sering kurang berminat mengingat nomor atau angka. Sampai sekarang aku lupa nomor telepon rumah orang tuaku. Benar. Setiap menelepon rumah, aku harus melihat daftar nomor telepon dahulu. Saat ini, aku cuma ingat empat nomor telepon rumah dan satu nomor HP--ini nomorku sendiri. Nomor yang aku hafal itu, nomor rumah abangku, sahabatku Lisa, nomor rumahku, dan nomor rumah orang tua sahabatku Merry. Nomor rumah Merry--yang telah menikah--belum terekam, saudari-saudara :)

Aku juga tak terlalu bersemangat mengingat nomor rumah. Akibatnya, aku sering salah masuk rumah. Ini kerap terjadi ketika aku mengunjungi rumah sahabatku, Yana. Padahal, kita bertetangga sekitar lima tahun. Rumahnya seragam, jadi aku sering bingung melewati jalan kecil di antara taman di belakang rumah. Agar tidak nyasar melulu, aku memilih mengikuti rute jalan besar. Jika tidak, telepon saja, biar dia menunggu di dekat rumahnya.

Sampai sekarang ada banyak hal yang aku lupakan. Aku baru menyadari ini ketika bertemu dengan salah satu teman SD-ku. Ada beberapa teman SD yang tidak aku ingat sama sekali. Padahal, kita berteman selama enam tahun. Begitu juga dengan banyak kejadian selama aku masih mengenakan seragam putih merah. "Wah, kamu mulai lupa akar nih," kata temanku itu.

Rupanya aku benar-benar mempraktikkan omongan suster kepala sekolahku waktu SMP. Suster--aku lupa namanya:)--mengajarkan bahwa otak manusia itu seperti komputer dengan kapasitas memori tertentu. Kita bisa memprogram sendiri memori yang perlu kita simpan. Kita juga bisa mengeluarkan memori yang kita anggap harus dibuang. Sejak itulah aku cuma menyimpan memori yang aku rasa benar-benar perlu dan menghapus memori yang tak berguna untuk kemaslahatan bangsa eh, diri sendiri.

Aku menyimpan begitu banyak memori dengan detail. Tapi, ada juga yang aku rekam sekadarnya. Ada juga kejadian yang hilang muncul. Sebagai pemegang kendali memori di kepalaku, aku juga bisa dengan mudah memanggil memori yang jarang terusik. Bisa juga mengisi ulang apa saja yang aku inginkan. Enak banget ya :) Terima kasih suster ...

Kadang-kadang ingatanku eror. Bisa jadi karena capek, terlalu senang, atau sakit. Agar semua kejadian yang aku anggap penting tidak sampai luput, aku menuliskan di catatan harian, tapi, terus terang, aku tidak rajin menulis di sini, hiks. Aku lebih sering menyimpan langsung di komputer alamiku. Ditambah lagi, kadang-kadang lagu, buku, cuaca, gerak-gerik, atau apa saja yang terjadi di sekitarku bisa memanggil memoriku sekaligus mengingatkan aku untuk segera mengusir jauh-jauh ingatan yang harus dibuang.

Aneh bin ajaib, aku baru sadar bahwa ada begitu banyak hal yang aku lupakan. Misalnya, aku ingat penyebab kerenggangan hubungan aku dan mamaku. Kasihan mamaku sampai mengeluh ke saudara-saudaraku karena tidak bisa dekat denganku bertahun-tahun. Tapi, saat ini, aku lebih ingat tahun-tahun setelah hubungan aku dan mamaku makin baik. Setelah mengibarkan bendera perdamaian, hubungan aku dan mamaku makin lengket. Saat-saat mesra inilah yang lebih mendominasi memoriku tentang mama.

Di sisi lain aku juga tetap menyimpan berbagai pengalaman buruk yang terjadi dalam kehidupanku. Pengalaman tidak menyenangkan ini pernah membuat aku menangis dan tidak bisa tidur. Terkadang membuat aku seperti dikejar-kejar. Ada juga yang membuat tanganku refleks membuat gerakan menepis dan mataku berkejap mengusir ingatan buruk itu.

Aku sengaja tidak menghapus semua memori yang gelap itu. Hmmm, mungkin lebih tepat dibilang memori-memori itu bandel banget, sering datang tak diundang, pergi tanpa pamit :) Eh bukan ding. Sebenarnya memori itu muncul dengan perasaan negatif yang perlahan-lahan berkurang dari hari ke hari.

Ternyata tak mudah memang menghapus berbukit-bukit ingatan buruk itu. Tapi, aku belajar untuk berdamai dengan semua masalah yang bikin perih. Berdamai dengan Sejarah--pinjam istilah Xanana Gusmao, dalam pidato politik kemerdekaan Timor Leste. Ini membuat aku tak terlalu bereaksi negatif lagi pada semua hal buruk, namun menerima itu sebagai sejarah.

Dengan berusaha mengontrol memori, aku bisa melupakan banyak hal yang membuat aku seperti tak mau beranjak dari gua yang gelap. Berdamai dengan pengalaman mengerikan bikin aku belajar tidak bersembunyi dari siapa saja dan masalah apa pun yang pernah menjadi catatan gelap dalam hidupku. Sekaligus aku belajar dan berusaha keras agar jangan sampai menoreh hal yang sama dalam sejarah orang lain, hiks. Tapi, hal menyenangkan dari pelajaran yang diberikan suster kepala sekolahku itu adalah aku belajar menjadi pengingat yang jempolan: hanya mengingat hal-hal baik dari diri seseorang dan berkasih-kasihan dengan kejadian apa pun yang terjadi di sekitarku :)


0 Comments :

Post a Comment

home

my book
It's my first book!
messages
Name :
Web URL :
Message :


archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
December 2004
January 2005
February 2005
March 2005
April 2005
May 2005
June 2005
July 2005
August 2005
September 2005
October 2005
November 2005
December 2005
January 2006
February 2006
March 2006
April 2006
May 2006
June 2006
July 2006
August 2006
September 2006
October 2006
November 2006
December 2006
January 2007
February 2007
March 2007
April 2007
May 2007
June 2007
July 2007
December 2007
January 2008
February 2008
May 2008
July 2008
August 2008
November 2008
January 2009
February 2009
March 2009
August 2009
October 2009
April 2011
June 2011
July 2011
November 2011
December 2011
April 2012
June 2012
November 2013
December 2014

links
Detik
Desa-Pelangi
Tempo
Kompas
Liputan6
Journey
Christian Women

resources
Tagboard
Blogger
Google
SXC
HTML
Haloscan
Gettyimages

hit counter
Free Web Counter

BlogFam Community