HAMPIR satu tahun lebih Tuhan belum juga menjawab doaku. Padahal yang aku minta tidak muluk-muluk. Aku ingin bekerja lagi. Saat krisis moneter, perusahaan memecatku karena belum sarjana. Anehnya, saat diterima bekerja, perusahaan sama sekali tidak mempedulikan selembar kertas itu.
Sampai suatu saat, aku benar-benar tidak bisa menahan emosi. Aku protes pada Tuhan di tempat doa Bunda Maria di kompleks Gereja Katedral, Jakarta. Aku bertanya kenapa sih Tuhan tega begitu lama membiarkan aku menganggur. Akhirnya, dengan menangis aku cuma bilang, "Oke deh Tuhan. Aku nggak peduli, mau dikasih kerja atau tidak, aku tetap cinta Tuhan. Memangnya dengan masalah aku akan jauh dari Tuhan? Nggak. Aku malah semakin cinta Tuhan! Kalau mau, Tuhan bisa kasih masalah lain lagi. Biar Tuhan lihat apakah aku tetap setia atau malah berpaling!"
Setelah lebih tenang, aku masuk ke gereja untuk mengikuti misa. Misa masih 15 menit lagi. Saat itu aku duduk sambil memandang ornamen di altar. "Altar di sini bagus, tapi altar di Gereja St Petrus lebih bagus lagi," kata seseorang mengagetkanku. Suara itu datang dari perempuan berambut pendek yang duduk tepat di samping kananku. Usianya sekitar 40 tahun. Dia menyebut dirinya Tante Joice. Aku tersenyum dan dia terus berbicara.
Dengan bersemangat Tante Joice menggambarkan keindahan Gereja St Petrus di Roma, Italia. Dia baru kembali dari Roma dan Lourdes, Prancis. Dia pergi berziarah dalam kondisi sekarat. Dokter di Rumah Sakit Carolus angkat tangan menghadapi kanker payudaranya yang sudah stadium empat. Dokter menyarankan keluarga untuk memenuhi permintaan terakhirnya. Tante Joice minta diberi kesempatan berziarah ke Lourdes dan Roma sebelum meninggal. Dia berangkat ditemani tantenya yang datang dari Belanda.
Dia pergi dengan harapan hidup yang tipis dan kesakitan yang mendalam. Namun, dia tetap berdoa agar tidak dipanggil sebelum menginjak Lourdes dan Roma. Sesampai di Lourdes, dia juga berdoa meminta mukjizat ketika berendam di Kolam Grotto Messabielle. Saat berendam, dia merasakan kesakitan yang luar biasa. Namun, saat keluar, dia merasa ada yang hilang dari dirinya. Dia merasa lebih ringan.
Setelah kembali ke Indonesia dia diperiksa di dokter yang merawat. Ya, benar, dia sembuh total. Saat berbicara denganku dia memang terlihat sangat sehat. "Jadi Non, kalau berdoa jangan berhenti, terus, siang dan malam. Jangan bosan. Ingat perumpamaan Yesus tentang janda dan hakim yang lalim itu (Lukas 18:1-8)," kata dia berbisik sebab misa akan dimulai.
Aku benar-benar tertusuk. Aku sedih dan sangat menyesal. Sepanjang misa aku cuma minta ampun. Aku bahkan tak berani mengangkat muka. Kalau bisa aku ingin tiarap di kolong kursi. Aku malu sekali.
Ternyata Tuhan begitu sayang padaku. Sampai mengirimkan Tante Joice untuk mengingatkan aku supaya berdoa dengan tidak jemu-jemu. Berarti kan Tuhan ingin aku terus berbicara, terus kontak, tidak putus-putus. Tuhan ingin aku terus dekat pada-NYA.
Yang membuat aku sedih, Tante Joice bicara begitu hanya beberapa menit setelah aku mengomeli Tuhan berjam-jam. Aku bahkan lupa mengucapkan terima kasih pada Tante Joice yang menghilang di antara umat ketika misa selesai.
3 Comments :
Kadang kita protes pada Tuhan karena sepertinya Tuhan tidak pernah mengabulkan doa kita. Itu sangat manusiawi. Mungkin kita baik belajar dari Bunda Maria. Dalam permenunganku Bunda Maria pun mengalami yang sama. Sabagai wanita biasa, tentu ia mengharapkan kelak dapat membangun sebuah keluarga yang harmonis, namun nyatanya penderitaan demi demi penderitaan tak kunjung putus. Saat ia mengadung tentu ia berdoa kepada Allah supaya dapat melahirkan dengan lancar dan tentu ditempat yang layak, tetapi nyatanya ?
Sebagai seorang ibu yang baik tentu ia juga berdoa bagi anaknya supaya nanti kalau besar menjadi anak yang disegani dan dihormati banyak orang, tetapi kenyataanya ?
dan seterusnya kita dapat melihat penderitaan yang bertubi-tubi. Ternyata kalau semua itu kita refleksikan pasti ada gunanya. Blessing in disquis. Tetapi Tuhan tetap cinta pada anak-anaknya yang berharap kepadaNya. Suatu saat Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita
# by attancorde, at 8:40 PM
--------------------salam : attanroony@gmail.com
# by attancorde, at 8:45 PM
--------------------salam : attanroony@gmail.com
# by attancorde, at 8:48 PM
--------------------