Hadiah
Bulan ini aku merindukan hadiah. Cuma, aku nggak bilang siapa-siapa. Nanti aku kebanjiran hadiah lagi (ge er hehehe).
Tapi sampai hari ini, belum juga ada yang memberi aku hadiah. Hmmm, sebenarnya aku menerima banyak hadiah. Bahkan terlalu banyak. Semuanya menyenangkan. Namun, semua itu nggak sampai membuat aku menari :)
Aku senang mendapatkan hadiah saat dalam kondisi tidak bertenaga. Ketika hari serasa bergulir cepat tanpa hentakan. Kabar gembira yang aku tunggu-tunggu belum juga datang. Padahal, bulan ini sudah mau berganti dan aku sudah melakukan berbagai persiapan kecil untuk itu...
Tadi pagi, aku minta hadiah dari BAPA di surga. Aku bicara sambil tersipu-sipu. Malu juga minta hadiah padahal sudah gede hehehe. Aku bilang hadiahnya terserah deh. Hadiah ini sebagai ganti atas semua yang menyedot semangatku. Semua yang membuat hatiku tidak berpesta lagi.
Beberapa menit lalu, aku bicara dengan seorang sahabat. Dia membuat mataku berbinar-binar. Hidung dan pipiku panas. Dia membangkitkan aku untuk meraih mimpi yang cukup lama aku kubur.
Pembicaraan kami di kedai roti donat itu membuat aku bersemangat. Benar-benar hadiah yang menyenangkan di ujung senja. Kegirangan di antara bunyi kereta api Pakuan yang terlambat satu jam lebih gara-gara salah satu kereta api ekonomi anjlok di Lenteng Agung itu masih terasa sampai sekarang. Aku jadi ingin menari lagiiiiiii. Pasti menyenangkan menari bersama Michael Buble yang menurutku kocak itu. SEMAAAAANGAT!
Bulan ini aku merindukan hadiah. Cuma, aku nggak bilang siapa-siapa. Nanti aku kebanjiran hadiah lagi (ge er hehehe).
Tapi sampai hari ini, belum juga ada yang memberi aku hadiah. Hmmm, sebenarnya aku menerima banyak hadiah. Bahkan terlalu banyak. Semuanya menyenangkan. Namun, semua itu nggak sampai membuat aku menari :)
Aku senang mendapatkan hadiah saat dalam kondisi tidak bertenaga. Ketika hari serasa bergulir cepat tanpa hentakan. Kabar gembira yang aku tunggu-tunggu belum juga datang. Padahal, bulan ini sudah mau berganti dan aku sudah melakukan berbagai persiapan kecil untuk itu...
Tadi pagi, aku minta hadiah dari BAPA di surga. Aku bicara sambil tersipu-sipu. Malu juga minta hadiah padahal sudah gede hehehe. Aku bilang hadiahnya terserah deh. Hadiah ini sebagai ganti atas semua yang menyedot semangatku. Semua yang membuat hatiku tidak berpesta lagi.
Beberapa menit lalu, aku bicara dengan seorang sahabat. Dia membuat mataku berbinar-binar. Hidung dan pipiku panas. Dia membangkitkan aku untuk meraih mimpi yang cukup lama aku kubur.
Pembicaraan kami di kedai roti donat itu membuat aku bersemangat. Benar-benar hadiah yang menyenangkan di ujung senja. Kegirangan di antara bunyi kereta api Pakuan yang terlambat satu jam lebih gara-gara salah satu kereta api ekonomi anjlok di Lenteng Agung itu masih terasa sampai sekarang. Aku jadi ingin menari lagiiiiiii. Pasti menyenangkan menari bersama Michael Buble yang menurutku kocak itu. SEMAAAAANGAT!