<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6496619\x26blogName\x3d-::+L+O+V+E+will+S+E+T+you+F+R+E+E::\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tinneke.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tinneke.blogspot.com/\x26vt\x3d-6149671454343776068', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, February 26, 2004
Besar Bobot Sebuah Doa

Tersebutlah Louise Redden, ibu kumuh dengan baju kumal. Ia masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan bahasa yang sopan, ia memohon agar diperbolehkan berutang. Ia memberitahukan keadaan suaminya yang sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Louise Redden memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makanan.

John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya. "Tolonglah Pak, saya janji akan membayar setelah punya uang." John Longhouse tetap tidak menggubris. "Anda tidak mempunyai kartu kredit, Anda tidak mempunyai garansi," alasannya.

Di dekat kounter pembayaran, ada pelanggan lain yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata, "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini." Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu, Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah Ibu membawa daftar belanja?" "Ya, Pak. Ini," kata Louise sambil menunjukkan sesobek kertas kumal. "Letakkanlah daftar belanja Anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan Anda sesuai berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar. Ia kemudian menuliskan sesuatu di kertas kumal tersebut. Lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan. Mata si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat." Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.

Ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan. Disaksikan oleh pelanggan baik hati, si pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung imbang, sehingga ibu terus mengambil barang-barang keperluannya. Si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan hingga tak muat lagi.

Si pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas belanja si ibu kumal tadi. Dan ia pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek, "TUHAN, ENGKAU tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu." Si pemilik toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterima kasih kepadanya dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang US$ 50 kepadanya.

Si pemilik toko kemudian mengecek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai ternyata rusak. Lihat, memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

Monday, February 23, 2004
Ajari aku, TUHAN ...
Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.

Bila aku perlu menggunakan kata-kata, kata apa yang harus kupakai?
Katakan Allah, apa yang harus kukatakan.

Aku menundukkan kepala
Aku berlutut ... haruskan juga bersikap tegak, boleh sambil tiduran?

Aku menutup mataku,
Kuangkat tanganku, atau ... haruskan aku mengatupkannya saja?

Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?
Allahku ... posisi mana yang Kau sukai?

Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?
Mungkin ... lebih baik dengan terang lilin saja?
Bolehkah pakai kacamataku atau tidak?
Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?

Haruskah aku mengutip Kitab Suci?

Kapan waktu yang Kau sukai? Di waktu fajarkah?

Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?
Lebih baik doa yang pendek ... atau yang panjang?

Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?
Aku ingin berdoa dengan benar.

Bagaimana aku tahu bahwa Kau akan mendengarkannya?
Bagaimana aku tahu doaku sudah benar?

Dan sementara aku duduk diam,
menunggu tanda-tanda,
Aku mendengar suara lembut yang berkata:

"Anak-Ku yang kekasih ...
Apakah kau pikir Aku begitu peduli tentang waktu,
atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?"

"Aku tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;
Bukalah hatimu kepada-Ku,
Aku tak punya aturan lainnya.

Katakan pada-Ku apa yang ada dalam hatimu,
dan katakan pada-Ku apa yang kaucari,
Ceritakan tentang kepedihanmu
dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah."

"Bicaralah pada-Ku secara pribadi
tentang apa yang paling penting bagimu;
Aku tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu ...
tak perlu, engkau menyombongkannya.

Anak-Ku, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,
Bicaralah saja pada-Ku setiap hari,
katakan pada-Ku apapun yang kauinginkan,
Sayang-Ku, Siapapun dapat berdoa."


Learn from the Goose

As each goose flaps its wings, it creates an uplift for the birds that follow. By flying in a V formation, the flock adds 71% extra flying range.

(Di negara empat musim, pada musim gugur, rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin.

Unggas berleher jenjang ini selalu terbang dengan vormasi leter V. Dengan formasi ini, setiap kepak sayap memberi dukungan bagi angsa yang berada persis di belakangnya. Artinya burung yang terbang di belakang tidak perlu capek-capek menembus dinding udara di depannya. Terbang dalam formasi ini membuat rombongan angsa dapat menempuh jarak terbang 71 persen lebih jauh daripada jika terbang sendirian.)


People who share a sense of community can help each other get where they are going more easily... because they are traveling on the trust of one another.

(Orang dengan tujuan yang sama dan saling berbagi dalam komunitas dapat saling menolong mencapai tujuan dengan lebih mudah... karena mereka berjalan dengan dasar kepercayaan, percaya satu dengan yang lain.)

When a goose falls out of formation, it suddenly feels the drag and resistance of flying alone. It quickly moves back to take advantage of the lifting power of the birds in front.

(Ketika seekor angsa keluar dari formasi, dia segera merasakan betapa sulitnya terbang sendirian. Cepat-cepat dia kembali ke barisan untuk mendapatkan keuntungan dari kekuatan kepakan sayap burung-burung yang terbang di depannya.)

If we have as much sense as geese, we stay in formation with those headed where we want to go. We are willing to accept their help and give our help to others.

(Andai seperti angsa, kita akan tinggal dalam formasi bersama mereka yang berjalan di depan. Kita akan terbuka menerima bantuan dan memberikan pertolongan kepada yang lain.)

When the lead goose tires, it drops back in the formation and another flies to the point position.

(Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan lelah, dia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain terbang menempati posisinya.)

It pays to take turns doing the hard tasks. We should respect and protect each other's unique arrangement of skills, capabilities, talents and resources.

(Masuk akal jika melakuan tugas-tugas berat secara bersama-sama. Seperti angsa, kita saling bergantung pada anggota lain. Kita harus menghormati dan menjaga keunikan masing-masing dalam hal kemampuan, kapasitas, talenta, dan sumber daya lain.)

The geese flying in formation honk to encourage those up front to keep up their speed.

(Angsa-angsa dalam formasi memberikan semangat dengan suara riuh-rendah kepada angsa yang terbang di depan untuk menjaga kecepatan terbang mereka.)

We need to make sure our honking is encouraging. In groups where there is encouragement, production is much greater. Individual empowerment results from quality honking.

(Pastikan bahwa suara kita memberi kekuatan. Kelompok yang saling menguatkan akan menghasilkan hasil yang lebih besar. Kekuatan individual adalah hasil dari pompaan semangat yang berkualitas.)

When a goose gets sick, two geese drop out of formation and follow it to help and protect it.

(Kala seekor angsa sakit, terluka, atau jatuh tertembak, dua angsa lain bakal ikut keluar dari formasi dan mengikutinya terbang, membantu, dan melindungi. Mereka akan tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Kemudian mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.)

If we have as much sense as geese, we will stand by each other in difficult times, as well as when we are strong.

(Jika kita punya perasaan, seperti angsa, kita akan berdiri bersama teman atau sahabat kita pada saat-saat buruk, sama seperti ketika semuanya berjalan lancar-lancar saja.)


Friday, February 20, 2004
Mulailah Memberi

Bila tak seorang pun berbelas kasih pada kesulitan Anda,
atau tak ada yang mau merayakan keberhasilan Anda,
atau tak seorang pun yang bersedia mendengarkan, memandang, memperhatikan apa pun pada diri Anda..

Jangan Masukkan ke Hati.

Manusia selalu disibukkan oleh urusannya sendiri.
Manusia kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri.

Anda tak perlu memasukkan itu ke hati.

Karena hanya akan menyesakkan dan membebani langkah Anda.
Ringankan hidup Anda dengan memberi pada orang lain.
Semakin banyak memberi, semakin mudah Anda memikul hidup ini.

Berdirilah di depan jendela, pandanglah keluar.
Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa Anda berikan pada dunia ini.
Pasti ada alasan kuat mengapa Anda hadir, di sini.
Bukan untuk merengek atau meminta dunia menyanjung Anda.

Keberadaan Anda bukan untuk kesia-siaan.
Bahkan seekor cacing pun dihidupkan untuk menggemburkan tanah.
Dan, sebongkah batu dipadatkan untuk menahan gunung.

Alangkah hebatnya Anda dengan segala kekuatan yang tak dimiliki siapapun untuk mengubah dunia.
Itu hanya terwujud bila Anda mau memberi...


Thursday, February 19, 2004
Kisah tentang T(t)eman

Ada teman dengan huruf awal 't' dan ada teman dengan huruf awal 'T'. Yang pertama adalah mereka dengan standar-standar hak yang buruk. Sedangkan yang kedua adalah Teman dengan hak-hak istimewa dan ikatan persahabatan yang telah teruji.

Apa bedanya?

't' mempekenalkan diri sendiri ketika dipanggil
'T' tidak melakukan hal itu.

't' membuka sebuah percakapan dengan kisahnya sendiri
'T' berkata, "Apakah ada kabar baru tentang dirimu?"

't' memikirkan masalah-masalah Anda yang baru-baru saja
'T' berkata, "Engkau telah menderita untuk hal yang sama selama 14 tahun. Berhentilah mengeluh dan lakukan sesuatu yang dapat melepaskanmu dari masalah itu."

't' hampir tidak mengetahui apa-apa tentang keluarga Anda.
'T' tahu sejarah kesehatan, kebiasaan makan, dan masalah-masalah dari masing-masing orang dalam keluarga Anda.

't' menelepon Anda pukul 10 malam hanya untuk mengobrol
'T' tahu bahwa Anda benci ditelepon setelah pukul 9 malam.

't' bertanya-tanya tentang kisah romantis Anda
'T' dapat membuat Anda menceritakannya.

't' ketika berkunjung berlagak sebagai seorang tamu
'T' ketika berkunjung, mereka membuka lemari es Anda, meletakkan kakinya di sofa, menjawab omongan pasangan Anda, dan menyapa anak-anak Anda.

't' berpikir bahwa persahabatan akan putus ketika Anda berbeda pendapat dengan dia.
'T' tahu bahwa persahabatan Anda dengan dia bukanlah sebuah persahabatan yang berhenti ketika Anda berselisih paham.

Dengan demikian, jadilah seorang Teman... dan milikilah seorang Teman


TUHAN SELALU TAHU

Ketika kamu lelah dan tawar hati karena usahamu tidak berhasil ...
Tuhan tahu kamu sudah mencobanya semaksimal mungkin.

Ketika kamu menangis dan hatimu sangat berduka ...
Tuhan menghitung airmatamu.

Ketika kamu merasa bahwa hidupmu seakan berhenti dan sang waktu melewatimu begitu saja ...
Tuhan sedang menunggu bersama-sama denganmu.

Ketika kamu merasa kesepian dan semua teman-temanmu sibuk ... bahkan hanya untuk menerima teleponmu ...
Tuhan ada bersamamu.

Ketika kamu berpikir bahwa kamu sudah mencoba segalanya dan tidak tahu ke mana lagi harus melangkah ...
Tuhan mempunyai pemecahannya.

Ketika tidak ada satu pun yang masuk akal dan kamu dalam kebingungan dan frustrasi ...
Tuhan mempunyai jawabannya.

Jika tiba-tiba pandanganmu lebih cerah dan kamu menemukan secercah harapan ...
Tuhanlah yang sudah membisikimu.

Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan kamu bersyukur atas banyak hal ...
Tuhan sudah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang menggembirakan terjadi dan kamu dipenuhi dengan perasaan yang hebat ...
Tuhan sudah tersenyum padamu.

Ketika kamu memiliki sebuah tujuan untuk dipenuhi dan sebuah mimpi untuk diikuti ...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggil namamu.

Ingat bahwa di manapun kamu berada atau apa pun yang sedang kamu hadapi ...
TUHAN SELALU TAHU.


In this miracle called life
anything is possible
keep hoping
keep dreaming


home